Bola.com, Malang - Dua pemain asing baru Arema FC, Renshi Yamaguchi dan Adilson Maringa, ingin membuktikan Singo Edan tak salah merekrut mereka. Keduanya juga ingin menghapus keraguan yang membayangi Aremania terkait kedatangan mereka.
Aremania dibayangi keraguan ketika manajemen Arema FC memperkenalkan Renshi Yamaguchi dan Adilson Maringa. Keraguan itu tak lepas dari image negatif yang dibuat pemain pendahulunya.
Sebelumnya, ada pemain dari negara atau posisi yang sama dengan Renshi dan Adilson yang gagal bersinar dengan Singo Edan. Mereka justru minim kontribusi dan banyak dapat kritikan.
Untuk Renshi, ada bayang-bayang pemain asal negara yang sama, Jepang, yakni Takafumi Akahoshi. Sang pemain direkrut Arema pertengahan musim 2019. Posisinya sama seperti Renshi. Namun karakter permainan Akahoshi ternyata tak sama dengan yang diharapkan Arema.
Akahoshi bukan pemain yang mengandalkan tenaga kekuatan otot, tapi lebih stylish. Jadi, dia butuh waktu beradaptasi dengan skema yang diterapkan pelatih Arema saat itu, Milomir Seslija. Total dia bermain 8 kali sebagai starter, minim untuk ukuran pemain asing.
Namun Renshi tidak ingin larut dalam bayang-bayang itu. Dia memang tidak mengetahui catatan pemain asal Jepang sebelumnya di Arema. Tapi dia yakin bisa adaptasi dengan cepat di tim Singo Edan, karena sudah pernah bermain di kompetisi ASEAN, seperti di Thailand, Laos, dan Singapura.
“Tentu saya akan kerja keras memberikan kemanangan untuk tim ini. Itu sudah tugas bagi seorang pemain. Tapi yang pertama, menghormati deretan pemain lokal yang sudah ada sekarang,” jelas Renshi soal kedatangannya ke Arema FC.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Ingin Beri Bukti
Sementara di posisi kiper, Adilson jadi pemain asing kedua di bawah mistar Arema. Sebelumnya Singo Edan sempat mengontrak kiper asal Serbia di paruh musim 2018, tapi Ostojic hanya tampil dalam 4 pertandingan. Setelah itu dia jadi penghangat bangku cadangan.
Kiper jangkung itu sering melakukan blunder. Faktor itu yang membuat Aremania trauma dengan kiper asing.
Selain itu, ada rasa sayang jika harus memberikan satu slot pemain asing di posisi kiper. Namun tim pelatih sudah mengambil keputusan bersama manajemen. Adilson paham Arema salah satu tim besar di Indonesia, sehingga dirinya bakal selalu jadi sorotan jika tampil di bawah performa terbaik.
“Saya datang untuk memberi bukti bagi siapapun yang masih meragukan saya,” terangnya.
Khusus Adilson, sebelumnya dia bermain di kasta kedua Liga Portugal bersama Filafranquense. Namun klubnya itu terakhir harus terdegradasi, sehingga banyak yang mempertanyakan kemampuannya. Tapi Almeida pasang badan. Menurutnya, perekrutan itu sudah jadi keputusan bersama.