Bola.com, Jakarta - Ayah Maverick Vinales, Angel Vinales, buka-bukaan tentang keputusan sang putra meninggalkan Yamaha pada akhir musim ini. Dia baru mau berbicara setelah perpisahan Vinales dan Yamaha resmi diumumkan, Senin (28/6/2021).
Angel menjelaskan alasan Maverick Vinales memutus kontraknya satu tahun lebih awal. Dia membeberkan semuanya dengan ketenangan mutlak dan tanpa kebencian terhadap Yamaha. Yang jelas, Vinales pergi karena tidak bahagia di Yamaha.
“Ini perpisahan yang berdasarkan kesepakatan bersama,” kata Ángel sebelum menjelaskan secara terperinci, seperti dikutip dari AS, Selasa (29/6/2021).
“Awalnya Yamaha tidak mau. Lin (Jarvis) menangis dan segalanya. Dia tidak percaya, tapi ini datang dari lama. Motor itu untuk dikendarai Jorge Lorenzo atau Fabio Quartararo. Motornya seperti mentega. Maverick membutuhkan lebih banyak kekakuan. Mengapa? Karena Maverick seperti Marc (Marquez)."
"Mereka menyerang dengan keras untuk mengeksploitasi potensi mereka. Motor itu memiliki batas dan tidak membiarkan Anda melaju lebih dari itu."
"Manajemen mekanis belum dilakukan dengan baik. Mereka tidak tahu bagaimana memberikan apa yang dia inginkan dan dia tidak tahu bagaimana mengendarai sepeda motor itu seratus persen. Ini adalah akumulasi dari hal-hal tersebut," imbuh Angel mengenai alasan Maverick Vinales hengkang.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Pergi Bukan karena Motor Yamaha Jelek
Angel juga menjelaskan mengapa Maverick Vinales tidak menunggu hingga kontraknya habis untuk pindah ke tim lain. Kontrak Vinales di Yamaha sebenarnya baru habis pada akhir 2022.
“Maverick pergi karena tidak bahagia dengan kondisi seperti ini. Ada saatnya ketika dia sangat bahagia di rumah, dengan putrinya dan tinggal di Spanyol, dan dia menyadari bahwa tidak lagi bahagia di sana," terang Angel.
"Dia tiba sambil berpikir, 'Masalah apa yang akan saya hadapi hari ini'. Media menyerangnya, itu karena dirinya. Ada saatnya ketika dia meledak dan bilang itu semua sudah cukup."
“Maverick pergi bukan karena motornya jelek, tapi karena Yamaha tidak memberinya motor yang seharusnya untuknya. Dia tidak tahu bagaimana beradaptasi dengan motor yang dimiliki Yamaha. Dia mengatakan kepada mereka memercayai motor itu, tetapi dia tidak tahu apa yang terjadi dengan manajemen motor. Itulah yang terjadi," imbuh Angel.
Kepergian Vinales membuat satu kursi di tim Monster Energy Yamaha kosong. Pembalap Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli, dikabarkan jadi kandidat terkuat menggantikan Vinales.
Sumber: AS