Bola.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia terus berupaya mengatasi pandemi COVID-19. Satu di antara upaya tersebut dengan menargetkan kekebalan imunitas (herd imunity) terhadap COVID-19 bisa tercapai pada akhir 2021.
Kekebalan imunitas tubuh terhadap COVID-19 bisa tercapai dengan dilakukan vaksinasi.
Vaksinasi adalah tindakan untuk memasukkan vaksin ke tubuh manusia guna mendapatkan reaksi respons imun menghasilkan antibodi. Diharapkan dengan program vaksinasi tersebut, antibodi atau imunitas dalam tubuh terbentuk sehingga mampu mengatasi virus penyebab COVID-19.
Maka dari itu, demi mencapai kekebalan imunitas (herd imunity) terhadap COVID-19 di akhir tahun, pemerintah mulai menggenjot vaksinasi lebih dari sejuta per hari.
"Kalau kita ingin mencapai herd immunity secepat-cepatnya, kita harus melakukan vaksinasi lebih dari satu juta vaksinasi per hari. Kalau itu bisa berjalan, herd immunity akan tercapai kira-kira akhir tahun ini," kata Dante Saksono Harbuwono, Wakil Menteri Kesehatan, dalam diskusi virtual Rakornas KPAI, Rabu (30/6/2021).
"Dengan berbagai upaya dan pendekatan dan bantuan dari berbagai pihak, vaksinasi akan terus bergulir dan akan kita selesaikan pada akhir tahun ini," imbuhnya.
Ucapan Dante senada yang disampaikan Presiden Joko Widodo, yang menargetkan vaksinasi COVID-19 terus meningkat setiap bulannya.
"Saya mengingatkan bahwa seluruh pihak tetap harus bekerja keras agar target satu juta per hari vaksinasi terjaga sampai akhir Juli dan dapat kita tingkatkan dua kali lipat pada Agustus 2021, yaitu mencapai 2 juta dosis per hari," ujar Jokowi, melalui video Pernyataan Presiden RI terkait Vaksinasi untuk Anak yang ditayangkan di YouTube, Senin (28/6/2021).
Sebelumnya, pemerintah menetapkan kebijakan vaksinasi COVID-19 akan melibatkan 181,5 juta orang warga. Vaksinasi telah dimulai 13 Januari 2021 dan ditargetkan rampung akhir tahun ini.
Berpacu dengan Gelombang Kedua Kenaikan Kasus COVID-19
Saat ini Indonesia sedang menghadapi gelombang kedua kenaikan kasus positif COVID-19. Kasus COVID-19 mingguan di Indonesia telah mencapai puncak, lebih tinggi dari puncak kasus yang terjadi pada Januari 2021.
Pada puncak yang pertama di Januari 2021, jumlah kasus COVID-19 mingguan di Indonesia mencapai 89.902 kasus, sedangkan pada minggu terakhir bulan Juni 2021 angkanya lebih tinggi, yaitu mencapai 125.396 kasus.
Lonjakan kenaikan COVID-19 ini disebabkan pergerakan masyarakat saat libur Lebaran 2021 dan varian baru COVID-19 yang masuk ke Indonesia.
Kenaikan tersebut membuat Bed Occupancy Ratio (BOR) di beberapa rumah sakit rujukan COVID-19 nyaris penuh. Bahkan tingkat keterisian Intensive Care Unit (ICU) telah mencapai 97 persen.
Pengetatan PPKM Mikro
Pemerintah juga terus berupaya membatasi pergerakan masyarakat agar penyebaran virus COVID-19 tak makin parah. Solusi yang terbaik pemerintah untuk membatasi pergerakan adalah dengan pengetatan PPKM Mikro.
Pemerintah ingin memfinalisasi rencana kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro darurat di Pulau Jawa dan Bali guna menanggulangi lonjakan kasus virus COVID-19.
"Khusus hanya di pulau Jawa dan pulau Bali karena ada 44 kabupaten serta kota dan enam provinsi yang nilai asesmennya empat," kata Jokowi di kanal Youtube Kadin Indonesia, Rabu (30/6/2021).
Jokowi menyebut ada kemungkinan pembatasan berlaku sampai dua pekan.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut