Bola.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali gerah dengan perilaku pemain naturalisasi, terutama di Timnas Indonesia. Menurutnya, beberapa atlet yang dibantu menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) tidak bersikap profesional.
"Khusus untuk naturalisasi di cabang olahraga sepak bola, saya melihat tidak begitu efektif untuk pembentukan Timnas Indonesia," kata Amali.
Amali juga menilai bahwa kualitas pemain naturalisasi tidak jauh berbeda dengan atlet lokal.
"Kualitas mereka yang dinaturalisasi juga tidak terlalu berbeda dengan pemain asli kita," imbuh menteri asal Gorontalo tersebut.
Soal attitude pemain naturalisasi, Amali merujuk pada kejadian di Piala Menpora dan pemusatan latihan Timnas Indonesia.
Amali melihat pemain naturalisasi tidak dapat menjadi role model bagi pemain lokal karena kelakuannya di atas lapangan.
Menteri berusia 59 tahun itu juga kecewa dengan sikap pemain naturalisasi yang meninggalkan pemusatan latihan Timnas Indonesia sebelum Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Siapa Pemain Naturalisasi yang Dimaksud Amali?
Amali tidak menjelaskan secara spesifik siapa pemain naturalisasi yang dimaksud, namun ditengarai menyindir Marc Klok. Gelandang kelahiran Amsterdam, Belanda itu pulang ke Bali di tengah-tengah pemusatan latihan Timnas Indonesia di Jakarta pada Mei 2021 karena harus menemani istrinya yang akan melahirkan.
Marc Klok juga menjadi satu-satunya pemain naturalisasi yang dipanggil ke Timnas Indonesia sejak timnas level senior sibuk menatap Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada bulan lalub.
"Pada Piala Menpora, saya sangat serius memperhatikan kualitas pemain naturalisasi. Mereka belum bisa menjadi panutan bagi para pemain lokal," terang Amali.
"Bahkan ada dalam satu pertandingan, pemain naturalisasi tidak memberikan contoh bermain sepak bola yang baik sehingga harus dikartu merah oleh wasit."
"Yang lebih mengecewakan lagi, ada pemain naturalisasi yang dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia yang akan bertanding di luar negeri malah beralasan macam-macam dan pulang kampung."
"Itu pertanda pemain naturalisasi tersebut tidak ada kepedulian terhadap kepentingan nasional Indonesia. Dia sekadar bermain sepak bola saja, tapi jiwa patriotisme dan nasionalismenya rendah. Sangat beda dengan pemain yang memang asli, lahir, dan besar hidupnya di Indonesia," papar Amali.
PSSI Siap Naturalisasi Pemain Asal Diminta Shin Tae-yong
Sebelumnya, PSSI masih terbuka dengan program naturalisasi. Asalkan, yang meminta adalah manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
PSSI baru menuntaskan status kewarganegaraan Ezra Walian di FIFA. Penyerang Persib Bandung itu sebenarnya telah dinaturalisasi sejak 2017, namun dilarang membela Timnas Indonesia.
Saat ini, lumayan banyak pemain berdarah dan keturunan Indonesia yang tersebar di Eropa. Kebanyakan dari Belanda. Mayoritas netizen mendesak PSSI untuk menaturalisasi pemain-pemain tersebut.
Sekjen PSSI, Yunus Nusi tidak bisa begitu saja menampung saran dari warganet. Sebab, pihaknya hanya akan memproses naturalisasi pemain berdasarkan pilihan dari Shin Tae-yong.
"Ketua PSSI, Mochamad Iriawan menyampaikan kepada saya untuk meminta rekomendasi dari Shin Tae-yong, apakah ada pemain yang diminta untuk dinaturalisasi," kata Yunus Nusi dinukil dari channel YouTube PSSI TV.
"Sebab, kebutuhan ini harus rekomendasi langsung dari Shin Tae-yong. Kami membuka diri selama rekomendasi naturalisasi itu datang dari Shin Tae-yong."
"Mudah-mudahan kasus Ezra Walian dapat menjadi evaluasi dan pembelajaran bagi kamu. Mengurus naturalisasi pemain itu harus serius dan semua harus dipersiapkan," jelasnya.