Bola.com, Jakarta - Perjalanan karier seorang pesepak bola tak ada yang tahu, dan itu yang dialami betul oleh Ben Brereton, striker kelahiran Inggris. Siapa sangka, pemain yang berjibaku bersaa Timnas Chile di Copa America 2021 itu merupakan mantan top scorer Euro U19 pada 2017 silam.
Timnas Chile sudah tersingkir dari Copa America 2021 setelah dikalahkan 0-1 oleh Brasil pada perempat final. Di antara sinar terang Neymar, Roberto Firmino, atau Casemiro, ada Ben Brereton, striker Blackburn Rovers yang bahkan belum lancar berkomunikasi dengan bahasa Spanyol.
Pemain bernama lengkap Benjamin Anthony Brereton Diaz ini lahir di wilayah Stoke yang terkenal dengan angin kencangnya sepanjang tahun. Lantas bagaimana ia bisa berseragam Timnas Chile?
Dua puluh dua tahun lalu, Ben Brereton lahir dari rahim seorang ibu bernama Andrea Diaz. Ia pernah ke Chile saat masih balita, itupun tak lama. Namun yang jelas, berkat hubungan darah itu, Brereton berhak membela Chile, tim berjulukan La Roja atau Si Merah.
Ben Brereton langsung mencetak gol pada laga debutnya bersama Timnas Chile. Catatan ini disambut tangis haru oleh Andrea Diaz.
"Ini adalah sesuatu yang luar biasa. Saya sangat bangga. Kami menangis, menangis, dan menangis. Buat keluarga kami, ini kesempatan yang istimewa," kata ibu Ben Brereton dalam sesi wawancara bersama media Chile.
Video
Perjalanan Ben Brereton
Ben Brereton menghabiskan mayoritas karier mudanya di akademi Manchester United. Pada usia 14 tahun, sebelum mendapatkan kontrak profesional, ia dilepas.
Ia melanjutkan cita-citanya menjadi pesepak bola profesional di Stoke, lalu ke Nottingham Forest. Berkat usaha kerasnya, Ben mendapatkan kontrak profesional pertamanya di Forest.
Tidak tanggung-tanggung, ia sukses mendapatkan tempat di Timnas Inggris U-19. Istimewanya lagi, ia mencetak tiga gol pada turnamen Euro U19 dan berhasil menjadi top scorer.
Saat itu, ia satu tim dengan Reece James, Ryan Sessegnon, dan Mason Mount yang kebetulan menjadi pemain terbaik Euro U19. Berbeda dengan tiga rekannya, Ben memilih paspor Chile.
Leluhur Ben Brereton memiliki bisnis pot atau vas dari tanah liat di Concepcion, sebuah kota di wilayah Chile. Buyutnya lantas mengirim kakek Ben untuk belajar di Inggris.
Andrea Diaz, ibu Ben, mengikuti jejak ayahnya pindah ke Inggris saat berusia 15 tahun. Andrea kemduian memilih untuk menetap di sana dan bertemu dengan kekasih yang kelak menjadi ayah dari Ben Brereton.
Ayah Brereton merupakan seorang polisi yang merangkap sebagai pesepak bola amatir di wilayah Stoke. Dari sanalah napas sepak bola mengalir di tubuh Ben Brereton, dan meski tidak membela Timnas Inggris seperti harapan ayahnya, ia tetap berhasil membuat keluarganya di Chile bangga.
Ditemukan oleh Maniak Gim Football Manager
Pada suatu ketika, seorang fan Timnas Chile yang kebetulan maniak gim Football Manager membuat sebuah kampanye di media sosial agar Martin Lasarte, pelatih Timnas Chile mau setidaknya melongok Ben Brereton.
Kampanye tersebut membuahkan hasil. Lasarte memanggilnya untuk Kualifikasi Piala Dunia dan Copa America!
Lasarte betul-betul memberikan pujian kepada Ben. Ia menyebutkan bahwa pemain yang 'ditemukan' melalui kampanye seorang penggila gim ini memiliki kekuatan di atas rata-rata karena ukuran tubuh yang tak umum di Chile.
Ben pun masuk ke skuad Chile yang dihuni oleh deretan pemain yang mungkin telah melewati masa emasnya, sebut saja Arturo Vidal, Alexis Sanchez, hingga Gary Medel. Bahkan kiper Claudio Bravo masih menjaga di bawah mistar gawang.
Lucunya, Ben Brereton tidak lancar berbahasa Spanyol. Tapi ia bersyukur karena banyak rekan setimnya yang membantu mengajarkan beberapa kosakata umum dan teknis sepak bola.
"Saya belajar bahasa Spanyol (bahasa yang digunakan di Chile). Teman-teman mengajari saya beberapa istilah umum sepak bola dalam bahasa Spanyol. Intinya, semua orang menerima saya dengan sangat, sangat baik," kata Ben Brereton kepada Lancashire Telegraph.