Bola.com, Jakarta - Peter Schmeichel optimistis bahwa putranya, Kasper Schmeichel, akan jadi bintang jika laga Timnas Inggris vs Timnas Denmark pada semifinal Euro 2020 mesti melewati babak adu penalti.
Mantan penjaga gawang Manchester United itu merupakan bagian dari Timnas Denmark yang mengejutkan dunia pada tahun 1992 ketika mereka memenangkan Piala Eropa untuk kali pertama dan satu-satunya.
Peter Schmeichel mencatatkan clean sheet saat berjumpa Inggris pada Piala Eropa 1992. Ia juga memimpin rekan-rekannya mengalahkan Timnas Jerman pada final dan berhasil mengangkat trofi Euro kala itu.
"Saya yakin dia akan merasakan hal yang sama seperti saya – bahwa ini adalah tantangan lain,” kata pria 57 tahun itu di Good Morning Britain ITV.
"Anda harus menghadapinya dan itu adalah bagian dari pekerjaan yang Anda pilih untuk dilakukan. Anda tahu betapa pentingnya dan seberapa besar itu, tetapi pada akhirnya Anda hanya bisa melakukan banyak hal sebagai penjaga gawang dan dia akan siap untuk itu."
"Saya pikir satu hal yang akan dia pikirkan adalah terakhir kali Denmark berada di semifinal Piala Eropa, kami menang melalui adu penalti, dan saya yakin dia (Kasper Schmeichel) akan jadi bintang," katanya lagi.
Video
Tentang Jordan Pickford
Inggris memang memiliki Jordan Pickford yang mampu menghasilkan heroik saat melawan Kolombia di Piala Dunia tiga tahun lalu.
Dia mengulangi penampilan istimewanya di UEFA Nations League pada 2019 ketika dia membantu Inggris finis ketiga dengan kemenangan adu penalti 6-5 atas Swiss.
Sementara Pickford tidak terlalu banyak bekerja di Euro musim panas ini, ia sebagian besar tampil mengesankan saat dibutuhkan dan rekor lima clean sheet berturut-turut di Euro 2020 adalah rekor baru.
"Anda harus melihat bagaimana permainan telah berjalan dengan baik untuk Inggris, tapi Jordan tak banyak melakukan sesuatu (selama Euro 2020)," ujar Schmeichel.
"Dia mungkin melakukan penyelamatan di setiap pertandingan dan jika ada beberapa serangan balik yang harus dihadapi dan saya pikir (berteriak) adalah cara baginya untuk tetap terhubung dan memastikan tim ingat dia ada di belakang mereka."
"Ya itu saja sudah. Tapi satu hal penting ketika Anda bermain di tim yang lebih dominan sebagai penjaga gawang adalah bagaimana Anda menjaga konsentrasi Anda dan bagaimana Anda merasa terhubung dengan permainan sehingga itu bisa terjadi. Itu keunggulan Jordan," katanya lagi.
Sumber: Good Morning Britain ITV