Euro 2020: Gelandang Serang Inggris Curcol Derita Dikarantina Paksa walau Negatif COVID-19

oleh Ario Yosia diperbarui 05 Jul 2021, 19:50 WIB
Mason Mount - Pemberi umpan gol Kai Havertz di final Liga Champion juga masuk dalam pemain muda yang akan ujuk gigi di perhelatan Euro 2020 (Euro 2021) ini. Pemain berumur 22 tahun ini mampu melesatkan 9 gol dan 9 assist dalam 54 kali pertandingan bersama The Blues. (Foto: AFP/Pool/Andy Rain)

Bola.com, Jakarta - Gelandang serang Timnas Inggris, Mason Mount mengakui dia harus melihat "gambaran yang lebih besar" ketika dia dipaksa untuk menjalani isolasi di bawah protokol COVID-19. Pemain asal Chelsea tersebut kehilangan bermain di dua laga Euro 2020 gara-gara hal tersebut.

Pemain berusia 22 tahun itu dan Ben Chilwell harus dipisahkan dari anggota skuad lainnya setelah kontak mereka dengan rekan seklub di Chelsea Billy Gilmour setelah gelandang Skotlandia itu dinyatakan positif terkena virus corona setelah menjalani pertandingan grup mereka.

Advertisement

Mason Mount melewatkan dua pertandingank (penyisihan dan babak 16 besar), tetapi dia kembali ke tim untuk kemenangan delapan besar hari Sabtu atas Ukraina.

"Hal ini membuat frustrasi. Kami harus tetap kuat, melihat gambaran yang lebih besar dan fokus pada kapan kami bisa keluar dari isolasi dan apa yang bisa kami lakukan," kata Mount.

"Kami melakukan itu, kami tetap kuat dan bekerja keras setiap hari  agar bisa siap saat dibutuhkan tim. Semua kerja keras yang telah saya lakukan jelas terbayar," timpalnya lagi.

Pemain yang sukses mengantarkan Chelsea jadi jawara Liga Champions musim 2020-2021 itu mengaku bersyukur Timnas Inggris lolos ke semifinal. Ia mengaku beruntung bisa membantu Tim Singa Singa di laga perempat final melawan Ukraina. Inggris sukses merengkuh kemenangan telak 4-0 dalam duel itu.

Video

2 dari 2 halaman

Pede Menyongsong Semifinal

Gelandang Inggris Kalvin Phillips (kiri), Mason Mount (tengah) dan Declan Rice (kanan) melakukan pemanasan saat mengikuti latihan di Tottenham Hotspur training di London (21/6/2021). (AFP/Justin Tallis)

Inggris belum kebobolan di turnamen Piala Eropa dan itu sebagian besar karena kinerja kiper Jordan Pickford dan pertahanan yang kukuh.

Menghadapi laga semifinal melawan Denmark pada Kamis (8/7/2021) dini hari WIB, Mason Mount yakin timnya bisa menang.

Mason Mount  menyebut timnya tengah berada dalam kepercayaan diri tinggi setelah melaju ke semifinal Piala Eropa 2020. Rasa itu muncul karena di semifinal hingga final, semua laga akan dimainkan di Stadion Wembley, Inggris.

Karena itu, Mount tak ingin The Three Lions  membuangkesempatan tampil di hadapan publik sendiri. Terlebih Inggris sudah hampir mencapai tujuan untuk mentas hingga final dan menjadi juara.

Sebagaimana diketahui, Inggris sukses melaju ke semifinal Piala Eropa 2020 usai mengalahkan Ukraina dengan skor telak 4-0. Sementara sang lawan yakni Denmark memenangkan pertandingan sengit di perempatfinal kontra Republik Ceska dengan skor 2-1.

Mount mengirim peringatan keras kepada para pemain Denmark bahwa Wembley seperti halnya kandang singa. Karena itu, pemain Chelsea tersebut dengan pede menantang Danish Dynamite.

“Sulit dipercaya bermain di Wembley. Semua laga grup kami dan melawan Jerman dilibatkan di pertandingan khusus (di Wembley). Kami sekarang ada di semifinal (dan bermain ) di Wembley (lagi). Mudah-mudahan kami bisa mencapai final. Itu selalu menjadi tujuan kami sejak awal dan telah menjadi fokus kami,” kata Mount, dikutip dari Football London, Minggu (4/7/2021).

“Itu akan menjadi hari yang istimewa dan akan ada beberapa penggemar lagi di sana untuk menciptakan suasana. Jadi Anda (Denmark) akan berada di kandang singa, Anda harus datang dan bermain. Kami jelas akan mencoba dan memberikan yang terbaik,” lanjut gelandang Chelsea yang sinar kebintangannya mulai terlihat saat membela klub Championship, Derby County.

Sumber: Sports Mole

 

 

Berita Terkait