Bola.com, Jakarta - Dr Victor Thompson, seorang psikolog olahraga, mengatakan insiden yang menimpa Christian Eriksen bisa memberikan pertolongan pertama psikologis buat Timnas Denmark. Bahkan menurutnya, memenangkan Euro 2020 bukan hal yang mustahil.
Christian Eriksen mengalami serangan jantung pada pertandingan pertama Timnas Denmark di Euro 2020. Insiden memilukan ini membuat laga melawan Timnas Finlandia mengalami penundaan.
Pemain berusia 29 tahun itu telah dipulangkan dari rumah sakit setelah dipasangi perangkat starter jantung. Nahasnya, para ahli telah memperingatkan dia tidak mungkin bermain secara profesional lagi.
Setelah kembali ke lapangan menyusul ambruknya Eriksen, Denmark kalah pada pertandingan pertama mereka dari Finlandia 0-1, tetapi kemudian lolos dari babak grup. Mereka lalu mengalahkan Wales 4-0 di babak 16 besar dan mengalahkan Republik Ceko 2-1 di perempat final.
Thompson mengatakan, rentetan hasil apik yang didapat Denmark merupakan efek psikologis para pemainnya. Ia mengklaim itu membuat motivasi Simon Kjaer meningkat.
"Ini sebenarnya bisa menjadi pengalaman yang mengikat bahwa mereka semua telah melalui sesuatu yang sangat sulit tetapi itu memberi mereka koneksi yang hebat," katanya kepada Sky News.
"Ini dapat membantu menghilangkan beberapa tekanan dan ketegangan normal dan menempatkan segala sesuatunya ke dalam perspektif dengan cara yang bermanfaat bagi para pemain."
“Sangat mungkin bahwa pengalaman ini memberi mereka pemahaman yang berbeda, makna yang berbeda, motivasi yang berbeda dan mereka merasa lebih berani untuk menyampaikannya."
“Itu persiapan psikologis yang bagus untuk pertandingan besar. Anda akan senang memilikinya di dalam tim. Tentu saja, itu terjadi karena alasan yang mengerikan, tetapi ini adalah mentalitas yang sangat bagus untuk sebuah acara besar seperti Euro 2020," katanya menjelaskan.
Video
Simon Kjaer Rasakan Pengaruh
Kapten Denmark, Simon Kjaer, yang dipuji atas tanggapannya yang cepat terhadap ambruknya Eriksen, mengatakan pengalaman nyaris meninggal yang dialami Eriksen setimnya berpengaruh kepada seluruh pemain.
"Kami berkembang dan kami aman bersama. Kami tahu bahwa kami dapat memercayai orang-orang di sekitar kami. Kami tahu bahwa jika salah satu dari kami dalam kesulitan, maka orang lain ada untuk Anda."
Setelah pertandingan pertama mereka yang dramatis, direktur olahraga Denmark Peter Moller mengungkapkan para pemain telah diberi "bantuan psikologis".
Dr Thompson, yang telah bekerja dengan atlet yang telah mengalami peristiwa traumatis yang signifikan memperingatkan bahwa rekan tim Eriksen dapat berisiko terkena gangguan stres pasca-trauma.
"Mereka telah menyaksikan sesuatu yang traumatis di mana mereka pikir orang lain bisa terluka parah atau bisa mati - dan itu adalah jenis peristiwa yang terkait dengan PTSD (post-traumatic stress disorder). Semua pemain menyaksikan itu dan mereka sudah dekat dengan itu," ujarnya menambahkan.
Sumber: Sky News
Baca Juga
Rapor Penggawa Timnas Indonesia di Pekan Ke-11 BRI Liga 1: Sayuri Bersaudara Menggila, Egy Sukses Jadi Pahlawan
Media Vietnam Singgung Absennya Rafael Struick Jadi Kabar Buruk bagi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
TC Timnas Indonesia di Bali untuk Piala AFF 2024 Diundur Setelah Pilkada, Dimulai 28 November 2024