Bola.com, Makassar - Persebaya Surabaya pernah memiliki penyerang lincah di era Perserikatan periode 1978-1985. Namanya Ipong Sunoto yang juga tercatat sebagai bagian Tim Nasional Indonesia Junior pada Piala Asia 1978 di Dhaka, Bangladesh.
Seperti diketahui, lewat ajang ini, Timnas Indonesia akhirnya bisa berkiprah di Piala Dunia Junior 1979, Jepang. FIFA menunjuk Indonesia menggantikan Korea Utara yang mengundurkan diri.
Tapi, Ipong tak masuk dalam skuad Garuda Muda di Piala Dunia Junior yang ditangani legenda sepak bola Indonesia, Sutjipto Soentoro. Pria asal Gunung Kidul Yogyakarta ini akhirnya fokus berkarir di Persebaya. Kebetulan pada tahun yang sama, Pertamina juga merekrutnya sebagai karyawan. Kiprah Ipong di tim Bajul Ijo terbilang datar.
Prestasi terbaiknya adalah membawa Persebaya menembus enam besar Perserikatan 1979/1980 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Ipong pun menyimpan momen berkesan ketika Persebaya bermain imbang 1-1 dengan Persija Jakarta, 25 Agustus 1980.
"Saya menjadi pencetak gol Persebaya pada pertandingan itu," ujar Ipong dalam channel YouTube Pinggir Lapangan.
Usai memutuskan pensiun di Persebaya pada 1985, Ipong lebih banyak menghabiskan waktunya sebagai karyawan Pertamina di bagian program Bina Mitra Lingkungan. yang membuatnya mendapat kesempatan keliling Indonesia.
Ipong Sunoto hanya sesekali bermain sepak bola dengan membela Pertamina pada turnamen antar instansi. Pada 2010, Ipong resmi jadi pensiunan Pertamina. "Setelah pensiun, saya punya banyak waktu bersama keluarga dan ngemong cucu," kata Ipong.
Video
Rekam Jejak Ipong di Sepak Bola
Bagi Ipong, menjadi bagian dari timnas junior dan Persebaya sejatinya tak pernah terpikirkan ketika mulai mengenal sepak bola selepas menyelesaikan bangku sekolah menengah pertama di kampung halamannya pada 1968.
"Saya ikut kakak ke Surabaya. Kebetulan ada tanah kosong di dekat rumah. Saya ikut main sepak bola bersama teman-teman tanpa memakai sepatu," ungkap Ipong.
Setelah beberapa tahun bermain sepak bola dengan kondisi sama, kemudian tiba satu momen ada seorang teman mengajak Ipong bergabung di Indonesia Muda (IM), klub amatir yang berkiprah di kompetisi internal Persebaya.
Awalnya tak mudah karena Ipong harus memiliki sepatu bola agar bisa ikut latihan. Tak ingin memberatkan keluarganya, Ipong pun menjadi loper koran dan menjual gorengan untuk mengumpulkan uang membeli sepatu.
Setelah memiliki sepatu bola, Ipong dengan semangat mengikuti latihan timnya. Beberapa bulan berlatih, Ipong pun disodori formulir untuk didatar sebagai anggota IM. Hanya setahun menjadi bagian IM, talenta Ipong terpantau pemandu bakat Persebaya Junior.
Ipong pun menjadi bagian Persebaya Junior di Piala Soeratin 1976 dan 1978. Usai memperkuat Persebaya di Piala Soeratin 1978, nama Ipong masuk dalam daftar pemain timnas junior yang dipersiapkan menghadapi Piala Asia 1978 di Dhaka, Bangladesh. Di ajang itu, Ipong tercatat tampil dalam dua partai yakni ketika Indonesia mengalahkan Jordania 2-0 dan Malaysia 4-0.