Bola.com, Surabaya - Timnas Italia melangkah ke final Euro 2020 setelah menyingkirkan Spanyol lewat adu penalti di Stadion Wembley, Rabu (7/7/2021) dini hari WIB. Hal tersebut sesuai dengan tebakan pelatih Madura United, Rahmad Darmawan, yang kini menjagokan Inggris untuk menyusul Italia ke partai puncak Piala Eropa tersebut.
Italia dan Spanyol bermain imbang dalam waktu normal. Setelah melewati extra time 2x15 menit, pertandingan akhirnya dituntaskan lewat tos-tosan. Kegagalan Alvaro Morata mengeksekusi penalti membuat Gli Azzurri melangkah ke final Euro 2020.
Tim asuhan Roberto Mancini itu kini tinggal menunggu pemenang antara Inggris dan Denmark yang baru akan bermain di Wembley pada Kamis (8/7/2021) dini hari WIB. Bermain di stadion kebanggaan mereka sendiri, The Three Luons difavoritkan oleh banyak pihak untuk jadi pemenang.
Pelatih Madura United, Rahmad Darmawan, pun sepakat. Ia menganggap pertandingan antara Italia kontra Inggris akan menjadi final yang ideal di Euro 2020.
"Saya berharap itu yang akan terjadi. KEbetulan dari awal saya memfavoritkan Inggris dan Italia," ujar pelatih yang karib disapa RD itu.
Pelatih asal Lampung itu menilai kekuatan Inggris dalam dua turnamen besar terakhirnya merupakan dampak positif dari meningkatnya kualitas Premier League. Sebelum menembus semifinal Euro 2020, tim asuhan Gareth Southgate itu juga merupakan semifinalis Piala Dunia 2018.
"Ini bukan bicara soal Gareth Southgate, tapi bicara mengenai kualitas kompetisi Premier League yang menurut saya mengalami peningkatan signifikan. Apakah itu? Ada perubahan gaya permainan atau filosofi-filosofi klub-klub di Inggris," ujarnya.
Video
Perubahan Gaya Main Inggris
Begitu banyak pemain dan pelatih kelas dunia di Liga Inggris, kualitas kompetisi Premier League begitu kaya akan taktikal. Tidak heran bila ada anggapan liga nomor satu di dunia diberikan kepada kompetisi di Negeri Ratu Elizabeth ini.
RD menganggap transformasi permainan Inggris mulai terjadi sejak mereka meninggalkan gaya kick and rush yang berhasil membawa mereka memenangkan Piala Dunia 1966. Setelah memainkan ball possession dan vertical passes dengan kombinasi direct play, mereka kini menyempurnakannya dengan lebih banyak menguasai bola.
"Sekarang mereka betul-betul melakukan semua dengan positioning, mulai dari build up sampai berada di sepertiga lapangan hingga ke depan. Jadi prinsip penyerangan seperti mereka ini menurut saya membawa perubahan luar biasa dari permainan Inggris," papar RD.
Pelatih yang memang menjagokan Inggris sejak Euro 2020 dimulaiitu merasa permainan The Three Lions makin matang ketimbang tiga tahun lalu. Jika berhasil menaklukkan Denmark, gelar juara turnamen besar untuk pertama kalinya dalam 55 tahun terakhir akan makin dekat untuk digapai.
"Ketimbang di Piala Dunia 2018, ketika itu memang sudah mulai bagus, tapi sekarang mereka makin fasih dan rasanya bermain lebih simpel, lebih enjoy. Itu yang membedakan," tandasnya.
Baca Juga
Media Vietnam Sebut Skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Menakutkan: Ada Pemain Diaspora, Tetap Lebih Kuat daripada The Golden Star
Pandit Malaysia Desak Oxford United Segera Beri Menit Bermain yang Cukup untuk Marselino Ferdinan
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026