Kisah Kalvin Phillips, Dulu Mau Makan Aja Susah, Sekarang Jadi Pahlawan Inggris di Euro 2020

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 09 Jul 2021, 23:30 WIB
Ekspresi pemain Timnas Inggris, Kalvin Phillips, saat laga kontra Kroasia pada Grup D Euro 2020 di Stadion Wembley, Minggu (14/6/2021). (AFP/Glyn Kirk)

Bola.com, Jakarta - Dari sekian pemain Timnas Inggris di Euro 2020, sosok Kalvin Phillips mungkin jadi satu nama yang dengungnya tak sebesar penggawa lainnya. Padahal perannya bersama The Three Lions sangat vital.

Tak seperti rekannya di Leeds United, Patrick Bamford, yang lahir dan besar dari keluarga menengah ke atas, Kalvin Phillips mesti melalui jalan sulit sejak kecil hingga menuju remaja. Lewat sepak bola, hidupnya berubah.

Advertisement

Phillips tidak dilahirkan di keluarga berada. Ada beberapa momen di mana dirinya harus menahan lapar karena keluarganya tidak memiliki uang untuk membeli makan.

Bukan berarti orang tuanya tidak berusaha untuk menafkahi Phillips dan ketiga saudaranya. Malahan, ibunya yang bernama Lindsay patut mendapatkan kredit setinggi-tingginya karena dengan tulus merawat dan mengasuh Phillips sejak kecil.

"Ada masa di mana ibu saya tidak makan pada malam hari karena harus memberi kami makan. Ibu saya menjalani dua pekerjaan untuk menghasilkan cukup uang agar kami bisa makan. Nenek pun ikut makan," ujarnya dalam wawancara bersama The Times pada tahun 2020 lalu.

Pengorbanan Lindsay membesarkan keempat anaknya begitu luar biasa. Kata Kalvin Phillips, sang ibu sampai merelakan punggungnya berbaring di sofa agar anak-anaknya bisa terlelap dalam mimpi indah di atas kasur empuk.

Video

2 dari 5 halaman

Makan Gratis di Sekolah

Pemain West Ham United Jesse Lingard (kanan) memperebutkan bola dengan pemain Leeds United Kalvin Phillips pada pertandingan Liga Inggris di Stadion London, London, Inggris, Senin (8/3/2021). West Ham United menang 2-0. (Ian Walton, Pool)

Pemerintah Inggris punya kebijakan yang patut diapresiasi. Mereka mensubsidi sejumlah sekolah untuk menyediakan makanan gratis buat anak-anak kurang mampu. Phillips merupakan satu dari ribuan atau mungkin ratusan ribu yang menikmati kebijakan itu meskipun harus menahan malu.

"Saya biasa mendapatkan makanan gratis di sekolah. Saya melihat anak-anak datang dengan makan siang kemasan, menikmati roti sandwich dan cokelat batangan," katanya.

"Beberapa anak kerap menertawai saya dan berkata, 'Anda mendapatkan makanan gratis dari sekolah'. Saya lalu pulang dan berkata kepada ibu, 'Ma, kenapa saya tidak mendapatkan bekal?' dan ia menjawab 'kita tidak bisa membayarnya'."

Ketika pandemi Covid-19 melanda, pemerintah Inggris menghentikan pasokan makanan gratis ke sekolah-sekolah. Kebijakan tersebut ditentang dengan tegas oleh bintang Manchester United yang sekarang menjadi rekan setim Phillips di Timnas Inggris, Marcus Rashford.

Seperti halnya Phillips, kehidupan Rashford pun terbantu oleh bantuan pemerintah itu sebelum dirinya bisa menikmati gaji sebesar 200 ribu pounds per pekan dari Manchester United. Ketika suaranya tidak diindahkan, Rashford berinisiatif meramaikan media sosial untuk mengajak pengusaha makanan mendonasikan produknya buat masyarakat tidak mampu. Inisiatif tersebut mendapatkan reaksi yang sangat positif.

"Apa yang dilakukan Marcus itu luar biasa besarnya," kata pria berusia 25 tahun tersebut.

3 dari 5 halaman

Karier Sepak Bola

Gelandang Inggris, Kalvin Phillips membawa bola dari kejaran penyerang Skotlandia, Che Adams pada pada pertandingan grup D Euro 2020 di stadion Wembley, di London, Jumat (18/6/2021). Tambahan satu poin lawan Skotlandia membuat Inggris kini mengoleksi empat poin. (AP Photo/Matt Dunham, Pool)

Karier sepak bola Phillips dimulai begitu dirinya memasuki akademi klub bernama Wortley. Ia mendapatkan kesempatan untuk pindah ke Leeds United ketika usianya masih 14 tahun pada 2010 silam, dan berhasil menembus tim utama di 2014.

Phillips menandantangani kontrak resmi pertamanya bersama Leeds United di musim panas tahun 2014. Kendati demikian, ia tak langsung memperkuat tim utama. Ia baru melakoni laga debutnya pada bulan April 2015 ketika Leeds bertemu Wolverhampton di divisi Championship. Sayang, laga pertamanya berakhir dengan kekalahan.

Pada musim 2015/2016, Phillips resmi dipromosikan ke tim senior bersama jebolan akademi lainnya seperti Sam Byram, Charlie Taylor, Alex Mowatt, dan Lewis Cook. Ia mendapatkan nomor punggung 27 dan mencatatkan 10 penampilan di Championship.

Setelah itu, Phillips mulai rajin diberikan kesempatan tampil. Ia berhasil mengunci tempat di starting XI dan mengantongi 33 kali penampilan pada musim 2016/17. Situasinya bertahan hingga Leeds promosi ke Premier League di musim panas tahun 2020.

Phillips telah mengantongi total 211 penampilan di berbagai kompetisi bersama Leeds, lengkap dengan torehan 13 gol. Berkat dirinya juga, Leeds United asuhan Marcelo Bielsa bisa bertahan di Premier League kendati muncul sebagai tim promosi.

4 dari 5 halaman

Posisi dan Gaya Main

Pemain Leeds United, Kalvin Phillips, tampak lesu usai ditaklukkan West Ham United pada laga Liga Inggris di Stadion London, Senin (8/3/2021). West Ham menang dengan skor 2-0. (Ian Walton, Pool/AP)

Phillips selalu beredar di sektor tengah lapangan bahkan sejak memulai karir sebagai pemain. Hanya saja, perannya cukup sering mengalami perubahan. Membuatnya jadi punya atribut yang cukup lengkap sebagai seorang gelandang.

Selayaknya seorang gelandang, Phillips pandai mendistribusikan bola. Umpan pendek maupun panjang dikuasainya dan tidak asal-asalan. Tepat pada sasaran. Umpan-umpannya seringkali menjadi awalan serangan dari tim yang ia perkuat. Semuanya itu dilakukan tanpa melupakan tugasnya sebagai penyaring serangan lawan sebelum berhadapan dengan lini pertahanan.

Kemampuannya kerap disandingkan dengan pengatur serangan legendaris Italia bernama Andrea Pirlo. Itulah sebabnya sejumlah fans Leeds United sering menyebutnya dengan julukan 'Yorkshire Pirlo'. Kalau ditambah dengan kemampuan bertahannya yang apik, bukan tidak mungkin Phillips melampaui Pirlo suatu hari nanti.

5 dari 5 halaman

Jadi Andalan Inggris

Gelandang Inggris, Kalvin Phillips, berebut bola dengan gelandang Wales, Dylan Levitt, pada laga persahabatan di Stadion Wembley, Jumat (9/10/2020) dini hari WIB. Inggris menang 3-0 atas Wales. (AFP/Carl Recine/pool)

Phillips memang lahir di Inggris. Namun ia juga memiliki darah Jamaika dan Republik Irlandia yang turun dari kedua orang tuanya. Federasi sepak bola Jamaika bahkan pernah mengajaknya bermain di Timnas Jamaika. Sayang, aksinya bersama Reggae Boyz takkan terwujud.

Pada Agustus 2020, Gareth Southgate memasukkan namanya ke dalam skuat Timnas Inggris. Namun ia baru menjalani debutnya di kancah antarnegara ketika the Three Lions bertemu Denmark dalam ajang UEFA Nations League satu bulan setelahnya.

Setahun berikutnya, Southgate memanggil Phillips lagi untuk ikut serta dalam ajang Euro 2020. Di pentas inilah, namanya dikenal oleh banyak penikmat sepak bola. Ia kebanjiran pujian setelah tampil gemilang ketika Inggris mengalahkan Kroasia dalam laga pertama fase grup bulan Juni lalu.

"Saya tidak mengingat kalau dia pernah melakukan salah umpan di area pembangunan serangan yang berbahaya. Saya pikir dia sangat, sangat bagus dan ketika anda melihat pemain muda semacam ini muncul di panggung besar serta tampil seperti yang dia lakukan, itu fantastis," ujar 'the Special One', Jose Mourinho, kepada talkSPORT.

Phillips diprediksi bakalan tampil sejak menit awal saat Inggris bertemu Italia dalam laga final Euro 2020 hari Senin (12/7/2021) mendatang di Wembley Stadium. From zero to hero, ingatlah namanya: Kalvin Phillips!

Sumber: Berbagai sumber

Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, published 9/7/2021)