Bola.com, Semarang - Final Euro 2020 akan mempertemukan Italia melawan Inggris di Stadion Wembley, London, Senin (12/7/2021) dini hari. Dua tim terbaik Eropa bakal saling sikut dan menjadi laga spesial.
Italia lebih dulu melaju ke final, setelah menyingkirkan Spanyol melalui babak adu penalti 4-2 (1-1). Sementara Inggris mendepak Denmark 2-1 lewat babak perpanjangan waktu.
Pertandingan krusial nanti tidak luput dari perhatian asisten pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury. Ia punya analisis dan prediksi, bahwa Italia bakal menjadi pemenangnya.
Faktornya adalah konsistensi permainan Gli Azzurri selama ini, atau semenjak ditangani Roberto Mancini. Bahkan Italia satu-satunya tim yang mampu meraih 100 kemenangan di Piala Eropa kali ini.
Perkasa di penyisihan grup dengan selalu menang di tiga pertandingan, tren Italia masih positif di babak gugur. Peringkat satu dunia Belgia dan tim kuat Spanyol berhasil disingkirkan Giorgio Chiellini dan kawan-kawan.
"Saya melihat Italia tampil lebih dinamis di tangan Roberto Mancini. Kolaborasi antara catenaccio dan fleksibilitas penyerangan sangat baik," terang Imran Nahumarury, Jumat (9/7/2021).
Mantan gelandang Timnas Indonesia tersebut memang sudah lama menjadi fans Italia. Walaupun bakal menjadi laga yang berat, ia yakin Italia mampu keluar dari lubang jarum untuk mengangkat trofi Euro 2020.
"Tentu kalau mereka tampil konsisten ditambah kedalaman skuadnya, peluang juara sangat terbuka lebar," kata mantan pemain Persija Jakarta ini.
Video
Perkembangan Sepak Bola Modern
Di sisi lain, Imran Nahumarury ikut menyoroti kiprah tim-tim di pentas Euro 2020. Banyak tim yang memainkan sepak bola modern dan berujung pada produktivitas gol.
Seperti halnya Italia yang begitu kental dengan gaya permainan catenaccio, namun produktif dalam mencetak gol. Kemudian tim-tim yang tak diunggulkan semacam Republik Ceko, Austria, dan Denmark yang cukup rajin mencetak gol.
"Tim-tim bermain dengan intensitas tekanan yang tinggi, fleksibilitas penyerangan maupun bertahan, kecepatan transisi, hingga penguasaan bola di daerah lawan," ujarnya menambahkan.
"Orang banyak bicara sejarah dan lain-lain. Tapi mereka tidak melihat bagaimana tren sepak bola saat ini. Mulai dari babak 16 besar, saya pikir seluruh tim bermain dengan tren sepak bola modern," tegas Imran.