Bola.com, Milan - Mantan manajer Chelsea Antonio Conte telah menyusun cetak biru untuk Timnas Italia untuk mengekspos kelemahan Timnas Inggris selama final Euro 2020.
Kedua tim akan tiba di Wembley dalam suasana percaya diri setelah menikmati beberapa kemenangan penting dalam perjalanan ke acara pameran hari Minggu. Timnas Italia, bisa dibilang, mengalami perjalanan yang lebih sulit ke final karena harus berjumpa Belgia dan Spanyol di babak sistem gugur.
Inti dari unit pertahanan yang belum kebobolan dari permainan terbuka adalah poros lini tengah Declan Rice dan Kalvin Phillips yang telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam melindungi pemain-pemain seperti Harry Maguire dan John Stones.
Namun Antonio Conte justru menyebut dua pemain di sektor gelandang itu sebagai dua pemain yang bisa diekspos. "Ada dua gelandang yang sangat mengandalkan fisik seperti Rice dan Phillips, yang membawa keseimbangan, tetapi sangat sedikit operan vertikal, sering kali menggunakan opsi sederhana."
"Tidak seperti Spanyol, yang cenderung memilih melakukan operan saat tertekan, mereka (Rice dan Phillips) selalu mencoba untuk melawan dalam situasi satu lawan satu."
Video
Harry Kane Paling Berbahaya
Lebih lanjut, Conte juga mendesak Italia untuk mengawal ketat Harry Kane. Menurutnya, jika harus menyebut satu nama yang paling berbahaya di Timnas Inggris, maka striker Tottenham itulah orangnya.
“Banyak yang memuji Harry Kane atas kemampuannya mendapatkan bola dan bermain bersama tim, seperti saat menyamakan kedudukan melawan Denmark."
“Tentu saja, dia juga bagus dalam hal itu, dan sebagai pelatih, saya akan selalu menahannya di sana, karena dia menghancurkan," kata Antoni Conte lagi.
Titik Lemah
Terakhir, Conte melihat ada titik lemah Inggris yang mesti jadi catatan Italia.
“Titik lemah bagi Inggris adalah jika pertahanan mereka ditekan saat membangun dari belakang, mereka tidak sebaik Spanyol dalam menghindari tekanan. Namun, jika Anda sangat menyerang, mereka bakal kocar-kacir,"
“Sekali lagi, ini saatnya Italia harus menunjukkan pengalamannya membaca berbagai momen pertandingan.”
Sumber: Metro.co.uk