Bola.com, Jakarta - Pelatih Madura United, Rachmad Darmawan menyebut ada andil pelatih Manchester City, Pep Guardiola atas pencapaian bersejarah Timnas Inggris menembus final Euro 2020.
The Three Lions berhasil menaklukkan Denmark 2-1 pada semi final Euro 2020 yang berlangsung di Stadion Wembley, Kamis (8/7) dini hari WIB.
Terkait keberhasilan tersebut, pria yang akrab disapa RD tersebut menilai pengaruh filosofi permainan Pep Guardiola begitu terasa di tim arahan Gareth Southgate.
Dengan filosofi yang bertumpu pada pemanfaatan ruang, Pep dianggap mampu mengubah wajah sepak bola Negeri Ratu Elizabeth tersebut secara keseluruhan.
Sejak menggebrak dunia bersama Barcelona pada musim 2008/09 lalu, gaya permainan tiki-taka menjadi wajah baru sepak bola dunia. Menang tanpa bermain cantik seperti Blaugrana bisa dibilang kurang lengkap bagi penggemar sepak bola.
"Saya sudah mengamati dari beberapa tahun terakhir. Saat Spanyol berjaya (2008-2012), mayoritas pemain dihuni skuad Barcelona yang dilatih Pep," Rahmad Darmawan memberikan analisis.
"Kemudian saat Jerman juara Piala Dunia 2014, mereka bahkan mengubah cara bermain karena ada sepuluh pemain Bayern Munchen (saat itu Pep Guardiola melatih Bayern Munchen) yang dipanggil Jerman," lanjutnya.
Hal itu pula yang kemudian dirasakan semenjak Pep mendarat di Manchester City pada awal musim 2016 lalu. Klub-klub Inggris pun langsung bertransformasi mengikuti strateginya yang unik tersebut, termasuk Timnas Inggris saat ini.
"Sebetulnya enggak cuma Guardiola yang bermain dengan gaya seperti itu di Inggris. Ada banyak tim walaupun memang sedikit ada modifikasi. Contohnya saja Liverpool," ujar RD.
"Mereka memiliki gaya agresif yang mengandalkan vertikal passes yang lebih tajam. Tetapi tetap dari sisi penguasaan bola mereka tetap memperhatikan hal itu," imbuh pelatih asal Lampung tersebut.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Permudah Gareth Southgate
Selain Manchester City dan Liverpool, RD juga menyebut Tottenham Hotspur melakukan hal serupa saat ditangani Jose Mourinho. Gaya permainan itulah yang mengantarkan Harry Kane menguasai daftar top scorer dan top assists Premier League musim ini.
Harry Kane tak hanya dituntut menunggu datangnya bola ke kotak penalti lawan. Kapten timnas Inggris itu juga diharuskan ikut membantu Spurs saat melakukan build-up serangan.
Jadi hal yang wajar bila melihat Kane berada di garis tengah memulai serangan timnya. "Spurs dan juga tim-tim yang lain banyak sekali memainkan gaya-gaya atau filosofi main seperti itu," kata Rahmad Darmawan.
"Jadi dari banyak klub yang memiliki filosofi sama itu memudahkan Southgate untuk mengembangkan permainan (Timnas Inggris pada ajang Euro 2020)," tutur mantan pelatih Persija Jakarta tersebut.
"Itu yang memudahkan dia sekarang karena ada banyak pemain di Liga Inggris, mayoritas telah memainkan permainan yang di klub-klubnya juga tidak jauh beda," tandasnya.
Baca Juga
Yang Harus Dilakukan Pep Guardiola untuk Memperbaiki Manchester City, Perhatikan 7 Hal Ini
Sembuh dari Cedera di Timnas Indonesia, Kevin Diks Main 90 Menit dan Cetak 1 Assist dalam Kemenangan FC Copenhagen di Liga Denmark
2 Pemain ke Timnas Indonesia Proyeksi Piala AFF 2024, Arema FC antara Bangga dan Kehilangan