Bola.com, London - Kemenangan Italia atas Inggris di laga final Euro 2020 tidak diraih dengan mudah. Mereka tidak hanya mendapatkan tekanan dari penonton yang memadati Wembley Stadium, tapi juga dari luar lapangan.
Bulan lalu, federasi sepak bola Italia atau FIGC mempertanyakan UEFA yang memilih Wembley sebagai tempat digelarnya babak final Euro 2020. Mereka juga menyindir Inggris yang seolah-olah punya hak istimewa di jajaran UEFA.
Sindiran tersebut kemudian dibalas oleh pemerintah Inggris, seperti klaim Football Italia, yang menambah kapasitas stadion dari 45 ribu menjadi lebih dari 60 ribu. Penambahan ini bisa dilakukan mengingat kasus Covid-19 di Inggris telah menurun.
Pendukung yang diperkenankan berkunjung ke Inggris pun dibatasi. Menurut laporan Reuters beberapa hari yang lalu, UEFA dan pemerintah Inggris mengizinkan maksimal seribu pendukung dari Italia berkunjung ke Wembley Stadium.
Situasi ini jelas membuat situasi jadi timpang. Selama di Inggris, Italia mendapatkan gangguan jelang pertandingan. Laporan dari Sky Sport Italia mengungkapkan kalau pendukung Inggris berusaha mengganggu waktu istirahat Gli Azzurri usai menjalani latihan.
Dalam video yang diunggah @NewsForAllUK, terdengar sejumlah petasan dibunyikan di sekitaran hotel tempat pemain Gli Azzurri bermukim. Tentunya dengan tujuan agar para pemain Italia tidak bisa beristirahat dengan tenang sebelum melawan Inggris.
Pada hari pertandingan final Euro 2020, area sekitaran Wembley Stadium dibanjiri oleh fans Inggris. Mereka berpesta untuk menyambut keberhasilan the Three Lions mencapai babak final dan menanti Harry Maguire dkk. meraih trofi yang didambakan.
Video
Mental Baja
Italia tidak gentar mendapatkan tekanan dari segala penjuru. Mereka bahkan mampu menyamakan kedudukan setelah tertinggal lebih dulu lewat gol bek Inggris, Luke Shaw, pada menit ke-2.
Gli Azzurri tampil dominan hampir di sepanjang pertandingan. Mereka mencatatkan penguasaan bola hingga 66 persen serta melepaskan total 19 tembakan, enam di antaranya menemui sasaran. Inggris benar-benar didesak untuk menyerah.
Pada akhirnya, Inggris bertekuk lutut. Tiga algojo penaltinya gagal melaksanakan tugas dan membuat Italia menang dengan skor tipis 3-2. Mereka pun berhak meraih gelar juara dan membawa trofi bergengsi pergi dari Inggris untuk sekian kalinya.
Sumber: Reuters, Twitter
Disadur dari: Bola.net (Yaumil Aziz)