Bola.com, Bali - Latihan di sekitar tempat tinggal, bisa dilakukan I Made Andhika Wijaya untuk menjaga kebugaran fisiknya meski timnya, Bali United sedang vakum latihan.
Salah satu yang dilakukan Andhika ketika tidak boleh berlatih di lapangan adalah fokus latihan mandiri. Beberapa program latihan dilahap jebolan Bali United U-21 tersebut. Mulai dari jogging hingga mengayuh sepeda statis.
"Kalau jogging maksimal 30 menit. Tapi terkadang saya sprint 3x200 meter," ucap Andhika saat diwawancara Bola.com, Selasa (13/7/2021).
Setidaknya ada makna di balik penundaan Liga 1 2021/2022 dan pembatalan Piala AFC 2021. Dia jadi lebih fokus untuk memperbaiki pribadinya untuk bisa lebih baik lagi. Bukan karena Andhika dalam kondisi tidak baik sekarang, tetapi lebih kepada pembenahan apa yang menjadi kekurangannya selama ini.
Apalagi dia masih memiliki ingatan kuat saat dia mendapat dua kartu merah di Piala Menpora 2021 yang tentunya merugikan Bali United. Apa yang didapatnya saat itu, menjadi pukulan telak baginya. Mengontrol emosi di dalam lapangan menjadi pekerjaan anak dari mantan Asisten Pelatih Arema Cronus, I Made Pasek Wijaya tersebut.
"Sebelum Liga 1, harus bisa lebih kontrol emosi. Mungkin kemarin karena saya mau menunjukkan di lapangan untuk tidak mau kalah dengan lawan. Saya mau menunjukkan yang terbaik tapi terlalu semangat sehingga tidak terkontrol,” ujarnya.
Dia tidak ingin kesalahan yang sama terulang di Liga 1 2021/2022. Saya jadikan pelajaran berharga. Satu tahun tidak main, sekalinya main langsung dapat dua kartu merah. Selain mengontrol emosi, tantangan terberat saya sebelum Liga 1 adalah bisa mencapai top performance,” ujarnya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Berharap Liga 1 Cepat Digelar
Beruntung sebelum PPKM Darurat Jawa-Bali, Tour de Java yang notabene rangkaian uji coba Bali United menghadapi PSIM Yogyakarta, Persis Solo, dan Barito Putera rampung digelar. Menurut bek kanan yang sempat memperkuat Tim Sepak Bola PON Bali di PON XIX/2016 di Jawa Barat itu, chemistry antar pemain bisa lebih baik.
Yang jelas, ayah dari Keenan Wijaya ini sangat berharap Liga 1 secepatnya mendapat kejelasan kapan digelar. Setidaknya setelah PPKM Darurat Jawa-Bali rampung.
"Kami sudah lama tidak main bola. Akhirnya kemarin bisa bermain seminggu dua kali. Chemistry bisa lebih baik antara pemain. Feeling ball juga dapat," kata Andhika Wijaya.
"Yang kami butuhkan sekarang kompetisi. Tapi kalau sekarang ada perbanyak uji coba, tidak masalah sebelum liga agar kondisi kami bisa kembali 100 persen,” tutupnya.