Bola.com, Denpasar - Sudah 16 bulan lamanya Liga 1 tidak bergulir sejak dihentikan pada 15 Maret 2020 akibat pandemi COVID-19. Meski Piala Menpora 2021 sukses digelar, hal tersebut belum cukup untuk mengobati kerinduan pesepak bola di Indonesia.
Terutama bagi para pemain asing. Mereka butuh kepastian kapan Liga 1 2021/2022 bisa bergulir kembali. Mereka tidak ingin penundaan berulang kali setelah sempat dijadwalkan bergulir pada 9 Juli lalu.
Seorang pemain asing yang mulai jenuh dengan keadaan dunia sepak bola Indonesia adalah Brwa Nouri. Gelandang yang mengenakan nomor punggung 6 di Bali United ini mengaku sudah lelah dengan keadaan yang menimpanya dan pesepak bola lain terkait kompetisi yang belum menemui kejelasan.
"Benar-benar lelah," ujar Nouri singkat, Kamis (15/7/2021).
Dengan kondisi saat ini, Brwa Nouri membuka opsi untuk meninggalkan Indonesia dan kembali ke Swedia. Dia punya opsi seperti itu karena dia tidak bisa terus menerus menerima ketidakjelasan kompetisi.
Sebenarnya pada awal 2021, Brwa Nouri sempat dipinjamkan ke klub Liga Premier Irak, Zakho FC, untuk menjaga kondisi fisiknya agar tetap prima sebelum Liga 1 bergulir. Nyatanya, setelah kembali ke Bali pun Nouri dan Melvin hanya bermain di ajang Tour de Java.
Brwa Nouri ingin melihat bagaimana keputusan pemerintah Indonesia mengenai kemungkinan diperpanjangnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa dan Bali. Jika diperpanjang, hampir dipastikan Brwa Nouri kembali ke Swedia.
"Jika ada kesempatan, saya sudah membuat keputusan. Saya 100 persen akan kembali ke Swedia agar kondisi saya tetap bugar dan bisa berlatih normal," terangnya.
Brwa Nouri begitu kecewa dengan sikap pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan berlangsungnya Liga 1 2021/2022. Sebelum meluapkan kekecewaannya kembali, Nouri sempat bersuara lantang di akun Instagram pribadi miliknya pada tahun lalu.
Video
Seperti Lelucon
Sekarang Nouri seperti tidak habis pikir mengapa COVID-19 selalu dikaitkan dengan ditundanya Liga 1. Padahal yang dia tahu, masih ada negara lain yang cukup parah terkena dampak COVID-19 tapi kompetisi sepak bolanya tetap bergulir.
"Ada pihak-pihak yang tidak mengizinkan kami bermain di sini. Tapi, di negara lain, kompetisi berjalan seperti biasa. Lihat kasus COVID-19 di negara lain lebih buruk dibandingkan dengan Indonesia. Jadi jelas tidak ada hubungannya Liga 1 dengan COVID-19," jelasnya.
Padahal mantan kapten Timnas Irak tersebut menilai seluruh protokol kesehatan yang ketat sudah diterapkan dengan baik. Bahkan uji swab antigen atau PCR sudah sangat sering dilakukan pemain Bali United maupun klub lain.
Keadaan ini bak lelucon menurut Nouri. Gelandang Bali United itu tahu berapa kali penundaan kompetisi terjadi selama 16 bulan terakhir.
"Saya sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Ini lelucon. Berapa kali mereka katakan liga akan dimulai? Saya pikir lebih dari tujuh kali mereka sudah menetapkan tanggal dimulai tapi kemudian ditunda lagi," tutupnya.
Baca Juga