7 Stadion Sepak Bola yang Akan Dipakai untuk Olimpiade Tokyo: Megah dan Teknologi Tinggi

Sapporo Dome terletak di ibu kota Sapporo, Prefektur Hokkaido. Stadion yang dibuka pada 3 Juni 20 tahun silam ini berkapasitas 41.580 kursi.

Selain itu, Stadion ini memiliki dua macam permukaan yang dapat diganti-ganti sesuai kebutuhan. Jika untuk bisbol, menggunakan permukaan dengan rumput buatan, sementara jika ingin mengadakan pertandingan sepak bola maka akan menggunakan lapangan rumput asli.

Kapasitas kursi pun dapat disesuaikan. Apabila digunakan untuk sepak bola, maka jumlah kursi akan diset ke 41.484 kursi. Sedangkan untuk pertandingan bisbol, maka kapasitasnya akan dinaikkan menjadi sebesar 42.270 kursi.

Stadion lain yang memiliki teknologi sliding pitches seperti ini hanya ada empat di dunia, termasuk Gelredome di Belanda, Veltins-Arena di Jerman, Stadium Tottenham Hotspur, dan Stadion State Farm di Glendale, Arizona, Amerika Serikat.

Stadion selanjutnya adalah Stadion Miyagi. Stadion ini mulai dibangun pada tahun 1996, lima tahun lebih tua dari Stadion Sapporo Dome.

Meskipun tidak menggunakan teknologi secanggih Sapporo Dome, Stadion yang terletak di kota Rifu, Prefektur Miyagi ini mampu menawarkan kapasitas 8.000 lebih banyak dari Sapporo Dome.

Sebelumnya, stadion ini pernah digunakan pada ajang Piala Dunia 2002.

Stadion ini akan lebih sering digunakan oleh Timnas Sepak Bola Wanita pada ajang Olimpiade Tokyo 2020. China akan bertanding melawan Brasil pada pertandingan pertama.  

Stadion Tokyo punya nama lain Stadion Ajinomoto. Stadion ini merupakan markas klub J-League, FC Tokyo.

Sama halnya dengan Saitama Super Arena, Stadion ini juga merupakan tempat yang dapat digunakan secara multi purpose atau serbaguna.

Meskipun berfungsi utama sebagai stadion, tempat ini seringkali dijadikan untuk acara non-olahraga, seperti konser dan pasar loak. Tidak hanya itu, stadion ini telah digunakan sebagai tempat berlindung bagi para penyintas gempa bumi dan tsunami Tohoku pada 2011.

Selama Olimpiade, stadion ini akan dikenal sebagai Stadion Tokyo karena kebijakan non-komersialisasi Komite Olimpiade Internasional.

Stadion ini juga menjadi satu di antara tempat penyelenggaraan Piala Dunia Rugby 2019 dan menjadi tuan rumah upacara pembukaan, dilanjutkan dengan pertandingan pembukaan turnamen, serta tujuh pertandingan lainnya termasuk Bronze Final.

Dibuka pada tahun 1993, stadion ini menjadi markas besar dari tim Kashima Antlers yang dikenal sebagai satu di antara klub berprestasi baik di J-League, liga sepak bola profesional kasta tertinggi di negeri Sakura.

Stadion ini mampu menampung kapasitas hingga 45.000 kursi. 

Selain Stadion Miyagi, stadion yang terletak di Prefektur Ibaraki ini juga sempat dipakai untuk pertandingan Piala Dunia 2002.

Selanjutnya Stadion Saitama. Stadion ini seringkali dianggap sama dengan Saitama Super Arena. 

Nyatanya, Saitama Super Arena lebih berfokus pada kompetisi olahraga seperti skating, hoki es, mix martial arts. Sedangkan Stadion Saitama lebih berfokus pada ajang pertandingan sepak bola.

Seringkali menjadi latar tempat di berbagai permainan konsol, Stadion ini juga sempat digunakan pada ajang International Champions Cup (ICC) saat Chelsea mengalahkan Barcelona pada 2019 silam dalam laga pramusim.

Seperti diketahui dari situs resmi Olimpiade, Stadion ini akan digunakan pada babak semifinal sepak bola pria pada 3 Agustus mendatang.

Sebagai stadion berlisensi internasional, arena ini mampu mencakup kapasitas hingga 72.327 penonton.

Stadion ini menelan biaya yang sangat mahal, yakni 60,3 miliar Yen Jepang atau setara dengan Rp7 triliun.

Stadion ini sempat digunakan pada pertandingan final Piala Dunia 2002. Bahkan, sempat dijadikan lapangan rugby pada pertandingan Jepang melawan Skotlandia pada 2019.

Stadion terakhir adalah Stadion Nasional Tokyo atau lebih dikenal dengan nama Stadion Olimpiade.

Dinamakan Stadion Olimpiade karena stadion ini akan digunakan sebagai tempat untuk upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade, serta menjadi tempat untuk beberapa pertandingan beberapa cabang olahraga di Olimpiade Tokyo 2020.

Stadion ini sebelumnya sempat digunakan pada Olimpiade Tokyo 1964, namun dirombak ulang serta menambahkan teknologi canggih dan ramah lingkungan.

Stadion yang memakan biaya hingga 1.4 Miliar dolar AS ini rencananya juga akan digunakan sebagai pertandingan medali emas sepak bola wanita pada 6 Juli mendatang.

Ajang multievent Olimpiade Tokyo 2020 bisa pembaca Bola.com saksikan melalui TV teresterial INDOSIAR dan O Channel. Selain itu juga bisa di layanan over the top (OTT) VIDIO baik gratis maupun berbayar dengan 12 channel tambahannya, serta channel Champions TV 1, 2 dan 3 yang dikelola IEG (Indonesia Entertainment Group), salah satu anak perusahaan di Emtek Group. Yuk nikmati sajian live streamingnya dengan mengklik tautan ini.