Liga Italia: Dihajar Cedera ACL 2 kali, Nicolo Zaniolo Siap Bersinar Bersama Jose Mourinho di AS Roma

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 17 Jul 2021, 06:15 WIB
Penyerang AS Roma, Nicolo Zaniolo, melakukan selebrasi usai membobol gawang AC Milan pada laga Serie A 2019 di Stadion Olympic, Senin (27/10). AS Roma menang dengan skor 2-1. (AP/Andrew Medichini)

Bola.com, Roma - Siapa talenta muda paling cerah sepak bola Italia sebelum Federico Chiesa bersinar di Euro 2020? Jawabannya adalah Nicolo Zaniolo. Gelandang berusia 22 tahun itu baru melakukan comeback untuk AS Roma setelah absen nyaris setahun akibat cedera.

Nicolo Zaniolo digadang-gadang sebagai wajah masa depan Timnas Italia. Namun, riwayat cedera sedikit mengganggu kariernya. Pemain berambut pirang dan belah tengah tersebut mengalami robek anterior cruciate ligament (ACL) pada September tahun lalu.

Advertisement

Cedera itu membuat Zaniolo absen selama semusim, yang berujung kegagalannya berkiprah di Euro 2020 bersama Timnas Italia.

Cedera robek ACL bukan sesuatu yang baru baginya. Zaniolo total telah dua kali dihajar oleh cedera mengerikan itu. Pada Januari 2020, mantan pemain Inter Milan ini terpaksa menepi hingga tujuh bulan gara-gara masalah tersebut.

Untuk pertama kalinya dalam sepuluh bulan terakhir, Nicolo Zaniolo kembali beraksi di atas lapangan bersama AS Roma. Pemain berkaki kidal itu menyumbangkan satu dari pesta sepuluh gol timnya ke gawang Montecatini, klub kasta kelima Liga Italia, dalam partai uji coba di Trigoria, Kamis (15/7/2021).

Satu gol itu memang lahir dari titik penalti. Tapi gol tersebut telah memberikan rasa percaya diri kepada eks pemain Inter Milan itu. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Jadi Kapten

Gelandang AS Roma, Nicolo Zaniolo, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Istanbul Basaksehir pada laga Europa League di Stadion Olimpico, Roma, Kamis (19/9). Roma menang 4-0 atas Istanbul. (AFP/Alberto Pizzoli)

Pelatih baru AS Roma, Jose Mourinho, tidak ragu memercayainya sebagai kapten tim. Dengan label itu, Nicolo Zaniolo bak titisan Francesco Totti bagi tim berjulukan Giallorossi tersebut.

"Hari yang menyenangkan," tulis Zaniolo setelah kembali bermain untuk AS Roma di akun Instagramnnya, @nicolozaniolo.

Kehadiran Zaniolo tentu sebuah kabar baik untuk Jose Mourinho. Setidaknya kini ia seperti mendapatkan pemain baru di dalam diri Zaniolo. 

Zaniolo bergabung dengan AS Roma pada 2018. Ketika itu, Giallorossi mendapatkannya dari Inter Milan hasil tukar tambah dengan Radja Nainggolan.

3 dari 3 halaman

Peran Zaniolo

Gelandang AS Roma, Nicolo Zaniolo, berusaha melewati bek Wolfsberg, Nemanja Rnic, pada laga Liga Europa di Stadion Olimpico, Roma, Rabu (12/12). Kedua klub bermain imbang 2-2. (AFP/Filippo Monteforte)

Peran asli Zaniolo bukan gelandang serang, melainkan mezzala. Istilah itu merujuk kepada keberadaan pemain bunglon. Terkesan agak samar karena ia bukan seorang winger maupun gelandang serang. Posisinya ada di tengah-tengah lini tengah dan lini depan. Gampangnya digambarkan sebagai half winger.

Pemain dengan peran mezzala harus pintar mencari posisi agar terlibat dalam proses serangan. Mezzala umumnya berdiri dan bergerak di area yang sempit di perbatasan lini tengah dan belakang lawan. Zaniolo butuh ruang saat mengusai bola, namun tidak dianugerahi kecepatan di atas rata-rata.

Maka dari itu, pemain dengan karakteristik mezzala pasti dibekali teknik yang tinggi, kecerdasan membaca permainan, gesit, dan agresif dalam penetrasi ke kotak penalti lawan.

Berita Terkait