Curhat 2 Pemain Persib: Bisnis Terdampak Pandemi COVID-19, Berharap Liga 1 Bergulir

oleh Abdi Satria diperbarui 18 Jul 2021, 22:15 WIB
Zalnando dan bisnis food trucknya. (Bola.com/Erwin Snaz)

Bola.com, Bandung - Pandemi COVID-19 yang belum melandai membuat pemerintah memutuskan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali sampai akhir Juli.

Hal ini otomatis berdampak pada aktivitas tim peserta Liga 1 2021/2022. Terutama tim yang sudah menghentikan aktivitas dan mempersilakan pemainnya berlatih mandiri di rumah masing-masing.

Advertisement

Satu di antaranya adalah Persib Bandung. Sejak 3 Juli, pelatih Persib, Robert Albert memberikan program latihan yang wajib dilaksanakan seluruh pemain.

Selama menjalani program, tim pelatih tetap memantau perkembangan pemainnya secara daring. Victor Igbonefo dan kawan-kawan wajib memberikan laporan program latihan melalui format video.

"Untuk pelatihan sementara individual. Program pelatihan terus berjalan, namun program pelatihan individu, pemain memberikan laporan video pelatihan," kata Robert.

Dalam channel YouTube Persib Bandung, dua pemain Maung Bandung, Abdul Aziz dan Zalnando mengungkap aktivitas mereka selama menjalani program latihan di rumah.

"Intinya, setiap pemain diminta menjaga kondisi dengan menjalankan program yang diberikan pelatih. Memang situasi dan kondisinya berbeda bila berlatih bersama di lapangan. Tapi, demi kepentingan bersama di tengah suasana pandemi ini, kami harus menerimanya," kata Abdul Aziz yang diamini Zalnando.

 

Gelandang muda Persib Bandung, Abdul Aziz Lutfi Akbar. (Bola.com/Erwin Snaz)

Menurut Aziz, program latihan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing pemain. Mantan kapten tim sepak bola Jawa Barat pada PON 2016 ini merujuk aktivitas yang dilakukannya.

Selain mendapatkan program umum, Aziz yang saat ini sedang dalam pemulihan cedera mendapatkan latihan khusus dari fisioterapis tim.

"Di luar latihan, saya membantu istri mengurus anak. Sesekali menonton televisi untuk mengatasi kejenuhan," terang Aziz.

Sementara Zalnado terus menjaga kebugaran dengan menjalankan program umum seperti pemain Persib lainnya. Diluar itu, Zalnando menambah porsi latihannya dengan bersepeda untuk menguatkan otot kakinya.

"Latihannya lebih banyak ke body weight seperti push-up, sit-up serta gerakan ringan untuk kardio," tutur Zalnando. Seperti Aziz, Zalnando kerap menyempatkan diri menonton film di televisi.

Video

2 dari 2 halaman

Bisnis Menurun

Pemain Persib Bandung, Zalnando. (Bola.com/Erwin Snaz)

Di luar sepak bola, Aziz dan Zalnando juga membuka usaha untuk menambah penghasilan. Zalnando membuka restoran yang berada di tengah kota Bandung.

Aziz memproduksi sepatu dengan merek Infini dan sudah dipasarkan di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung dan Garut. Pemasaran produk dilakukan melalui online dengan menggunakan akun instagram.

Adanya PPKM Darurat juga berdampak pada bisnis mereka. Zalnando misalnya, restoran miliknya setiap hari harus tutup lebih cepat sesuai aturan pemerintah.

"Akses juga terbatas karena sejumlah jalan ditutup. Dilain pihak, kalau pelanggan memesan lewat aplikasi pengeluaran mereka lebih banyak," ungkap Zalnando yang pernah berkostum Srwijaya FC ini.

Aziz terpaksa menurunkan jumlah produksi sepatunya sampai 50 persen.

"Saya realistis melihat perkembangan pasar. Apalagi ditengah pandemi COVID-19 serta PPKM Darurat, orang tentu lebih menyiapkan dananya untuk kebutuhan hidup seperti makanan daripada membeli sepatu," papar Aziz.

Aziz dan Zalnado berharap pandemi COVID-19 bisa menurun sehingga aktivitas masyarakat kembali normal.

"Situasi saat memang sulit. Jadi lebih baik kita ikutin saja keputusan pemerintah dengan taat pada protokol kesehatan," pungkas Aziz dan Zalnando.

Berita Terkait