Bola.com, Semarang - PSIS Semarang beruntung memiliki sosok striker asing asal Brasil, Bruno Silva, dalam mengarungi Liga 1 sejak musim 2018 lalu. Ia merupakan seorang predator di area pertahanan lawan yang sarat kualitas serta pengalaman.
Nama Bruno Silva menjadi idola bagi publik pecinta PSIS setidaknya lebih dari dua tahun berkiprah. Striker jangkung berkepala plontos ini merupakan pilihan utama bagi lini depan tim Mahesa Jenar.
Dua musim bermain sudah cukup membuktikan dirinya adalah striker yang hebat dan tepat untuk PSIS. Total 21 gol yang berhasil dicatat pemain kelahiran Sao Paulo, Brasil, 14 April 1991.
Performa Bruno Silva begitu garang saat melakoni musim perdananya bersama PSIS pada 2018. Bruno Silva mampu mencetak 16 gol dan 12 assist dari 31 penampilan.
Bruno sempat hijrah ke Arab Saudi setelah berseragam PSIS hingga pertengahan musim Shopee Liga 1 2019. Ia kembali menyumbang empat gol dari 14 penampilannya.
Bola.com merangkum sejumlah pencapaian menarik yang ditorehkan Bruno Silva selama berkostum PSIS. Sempat setengah musim meninggalkan PSIS, Bruno Silva dan tim Mahesa Jenar tampaknya ditakdirkan untuk berjodoh.
Video
Berkemampuan Lengkap
Memiliki tinggi 184 cm, menjadikan Bruno Silva sebagai sosok yang ideal untuk ukuran penyerang. Selain kemampuan membawa bolanya yang baik, Bruno Silva juga dibekali dengan kecepatan berlari, insting mencetak gol yang mematikan.
Terutama kekuatan tendangan kaki kanan. Seringkali Bruno Silva melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti, atau bahkan dipercaya sebagai eksekutor bola mati seperti tendangan bebas.
Memiliki tinggi badan yang menjulang, Bruno Silva juga piawai untuk urusan duel udara. Ia punya lompatan tinggi dan kadang memenangi bola atas. Sejumlah gol pernah dilesakkan melalui tandukan kepalanya.
Pada musim pertamanya di PSIS, yaitu 2018, Bruno Silva langsung nyetel sebagai mesin gol. Ia mampu menorehkan 16 gol dan 12 assist dari 31 penampilannya, sebuah pencapaian apik dengan rata-rata mampu mencetak gol dalam setiap dua laga.
Menjawab Keraguan
Bruno Silva pertama kali datang ke Indonesia dibawa oleh agennya, yakni Antonio Telles, seorang agen pemain yang tidak asing lagi di persepakbolaan Indonesia.
Telles juga memiliki hubungan batin yang cukup kuat dengan PSIS karena pernah menjadi pemain Mahesa Jenar pada musim 2008. Bruno Silva termasuk dari enam pemain asing yang ditawarkannya kepada PSIS.
Secara umum, Bruno Silva mampu menjawab keraguan publik PSIS pada waktu pertama kali merekrutnya. Sementara di sisi lain terdapat fakta menarik dari sosok seorang Bruno Silva pertama tiba di PSIS.
Sang pemain pernah dianggap manajemen PSIS seperti seorang pelawak, karena sosok dan tingkat lakunya yang mengundang kelucuan menjadi alasannya. Petinggi di PSIS pernah menilai Bruno layaknya seperti pelawak ketimbang seorang pemain sepak bola.
Namun, dugaan para petinggi PSIS meleset. Dengan skill dan teknik yang dimiliki Bruno, ternyata di luar penilaian banyak orang. Ketajaman Bruno membobol gawang lawan hingga perannya di lapangan, menjadi pembeda.
Kembali Berjodoh
Pembuktiannya cukup berhasil. Tiga pertandingan dijalani Mahesa Jenar di Shopee Liga 1 2020 sampai pertengahan Maret 2020 lalu. PSIS Semarang mencatat sekali kalah dan dua kemenangan beruntun.
Kalah dari Persipura Jayapura pada pertandingan pembuka, PSIS menang atas tuan rumah Persela Lamongan 3-2. Kemudian menghajar tim kuat Arema 2-0 di Magelang.
Dua kemenangan PSIS itu juga tak lepas dari peran Bruno Silva yang kembali on fire. Ia turut menyumbang masing-masing satu gol ke gawang Persela dan Arema. PSIS pun bertengger di posisi lima besar klasemen, sebelum akhirnya kompetisi ditangguhkan akibat pandemi virus Corona.
Sayangnya, pandemi tak kunjung berakhir membuat kompetisi belum berjalan. Hal itu membuatnya pulang ke Brasil dalam waktu yang lama. Ia terus melakukan negosiasi yang cukup panjang dengan PSIS sebelum Liga 1 musim ini bergulir.
Benar saja, ia resmi kembali ke PSIS dan kini sudah berada di markas klub pujaan Panser Biru dan Snex itu. Bruno Silva sangat berharap kompetisi Liga Indonesia segera berjalan dalma waktu dekat.
Ia menilai apabila protokol kesehatan ditegakkan dan tes kesehatan COVID-19 rutin dilaksanakan, maka sepak bola akan berlangsung aman dan lancar.
"Hampir di semua negara sepak bola sudah berjalan. Harapan saya di Indonesia juga segera bisa berlangsung dengan protokol kesehatan yang cukup ketat dan tes COVID-19 berkala. Kami semua mencintai sepak bola dan olahraga," tegas pemain berusia 30 tahun itu.
Baca Juga