Bola.com, Jakarta - Tahukah Anda, dahulu banyak pembalap lebih memilih berlama-lama di kelas 125cc (sekarang Moto3) atau 250cc (saat ini Moto2) tanpa harus ikut kelas 500cc atau saat ini dikenal dengan nama MotoGP.
Ya, mereka ini lebih fokus berprestasi di kelas lebih rendah untuk merasakan banyak kemenangan dan titel juara dunia. Satu di antara pembalap yang masuk kategori ini adalah Jorge Martinez.
Jorge Martinez yang kini punya tim balap, Aspar pernah merasakan empat titel juara dunia berturut-turut pada tahun 1986-1988. Pada musim 1986-1987, ia jadi terbaik di kelas 80cc.
Lalu tahun 1988, ia mengecap dua titel juara dunia sekaligus: kelas 80cc dan 125cc. Sampai akhir kariernya di Kejuaraan Dunia Balap Motor musim 1997, Jorge Martinez masih mengikuti kelas 125cc tanpa turun di kelas 50cc.
Nah Jorge Martinez turut jadi saksi seorang Valentino Rossi mengawali kariernya pada ajang Kejuaraan Dunia Balap Motor. Pria asal Spanyol itu harus bersaing melawan Valentino Rossi muda di kelas 125cc tahun 1996-1997.
Jorge Martinez kala itu sudah mengendus bahwa sosok Valentino Rossi bakal jadi bintang. Oleh karena itulah ketika melihat The Doctor juara dunia tahun 1997, ia langsung sadar sudah saatnya dirinya memutuskan pensiun.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Takjub Melihat Valentino Rossi
Jorge Martinez mengaku takjub dengan sosok Valentino Rossi yang saat menjadi juara dunia kelas 125cc 1997 masih berusia sangat muda, 18 tahun.
"Ketika saya melihat seorang pria (Valentino Rossi) datang sedang menata rambutnya, memakai anting-anting dan bermain Superman di atas sepeda motor, saya tahu waktu saya (di balapan) telah berlalu," Jorge Martinez mengenang saat diwawancara Corsedimoto.
"Rossi adalah kejutan awal bagi saya. Pada tahun 1996, saya bertarung beberapa kali dan pada tahun 1997, Rossi praktis membuat saya harus pensiun," lanjutnya.
Kelas 125cc musim 1996-1997, Rossi dan Jorge Martinez memang sama-sama mengendarai motor Aprilia. Ketika Rossi juara dunia tahun 1997, Jorge Martinez hanya finis keenam.
Sumber: Corsedimoto