Susah Payah Raih Kemenangan di Laga Pertama Olimpiade Tokyo, Ini Kendala Praveen / Melati

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 24 Jul 2021, 15:15 WIB
Kemenangan susah payah atas pasangan Australia yang kelasnya jauh di bawah ini menjadi alarm kewaspadaan bagi Praveen/Melati. Merek dituntut lebih fokus lagi di laga-laga ke depannya. (Foto: AFP/Alexander Nemenov)

Bola.com, Tokyo - Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti harus bersusah payah mengalahkan wakil Australia, Simon Wing Hang Leung/Gronya Somerville dalam partai pertama Grup C cabor bulutangkis nomor ganda campuran Olimpiade Tokyo 2020.

Jordan/Melati membutuhkan tiga gim untuk membekuk Simon/Gronya dengan skor 20-22, 21-17, dan 21-13 di Musashino Forest Plaza, Tokyo, Sabtu (24/7/2021).

Advertisement

Pada gim pertama, Jordan/Melati sebenarnya hampir mengunci kemenangan. Sudah unggul 20-14, keduanya justru lengah sehingga tersalip menjadi 20-22.

Jordan mengaku belum bermain maksimal di partai pertama Olimpiade Tokyo. Selain masih mencari sentuhan terbaik, pebulutangkis berusia 28 tahun itu terkendala dengan silaunya lampu lapangan.

"Kami main kurang in hari ini. Lampu di lapangan memang agak silau, tapi semua merasakan jadi bukan alasan. Kami memang belum terlalu bagus saja. Beruntung kami bisa memenangkan pertandingan," kata Jordan dalam rilis PBSI.

"Hari ini saya mainnya belum enak. Tadi sudah leading 20-14 terus jadi disusul karena saya agak tegang, lengah, dan akhirnya panik ketika sudah tersusul," timpal Melati.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Berhasil Comeback

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti mengawali set pertama dengan meyakinkan. Unggul 11-8 di interval gim pertama, mereka terus melaju hingga game point 20-13. Apa daya, mereka terkejar dan justru kalah 20-22. (Foto: AP/Markus Schreiber)

Jordan/Melati mengaku rasa panik dan tegang masih dirasakan ketika gim kedua dimainkan. Beruntung, pada pertengahan gim, pelan-pelan keduanya bisa keluar dari tekanan.

"Pada awal-awal gim kedua kami masih kepikiran gim pertama, jadi mainnya makin tidak enak dan poinnya tertinggal," kata Melati.

"Beruntung pelan-pelan kami bisa balik. Kuncinya, komunikasi terus sama Jordan dan saya terus menguatkan diri sendiri. Banyak berbicara sama diri sendiri dan teriak. Alhamdulillah bisa menang," jelasnya.

3 dari 3 halaman

Laga Berikutnya

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti pada Olimpiade Tokyo 2020. (AFP/Pedro Pardo)

Pada pertandingan berikutnya, Jordan/Melati bertekad untuk lebih siap lagi. Keduanya tidak mau lengah sedikitpun karena lawan yang dihadapi makin berat.

Jordan/Melati sudah ditunggu Mathias Christansen/Alexandra Boje dari Denmark pada 25 Juli 2021 dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino dari Jepang pada sehari setelahnya.

Saat ini, Jordan/Melati menduduki peringkat keempat dunia. Keduanya menjadi pasangan dengan ranking tertinggi di Grup C ganda campuran Olimpiade Tokyo.

 

Ajang multievent Olimpiade Tokyo 2020 bisa pembaca Bola.com saksikan melalui TV teresterial INDOSIAR dan O Channel. Selain itu juga bisa di layanan over the top (OTT) VIDIO baik gratis maupun berbayar dengan 12 channel tambahannya, serta channel Champions TV 1, 2 dan 3 yang dikelola IEG (Indonesia Entertainment Group), salah satu anak perusahaan di Emtek Group. Yuk nikmati sajian live streamingnya dengan mengklik tautan ini.