Bola.com, Jakarta - Atlet angkat besi Tanah Air, Eko Yuli Irawan memastikan Indonesia mendapat tambahan medali dari ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Tampil di Tokyo International Forum, Eko Yuli Irawan yang mengikuti nomor 61kg Putra, sukses meraih medali perak lewat catatan angkatan 302kg.
Snatch terbaik miliknya ada di angka 137kg disusul 165kg pada clean and jerk. Adapun emas diraih atlet China, Li Fabin yang mempunyai total angkatan 313kg.
Meski gagal mendapatkan medali emas, Eko Yuli Irawan tetap sukses meraih catatan manis. Dia bahkan mencetak rekor sebagai atlet Indonesia pertama yang berhasil menyumbangkan medali berurut-turut terpanjang di ajang Olimpiade.
Tercatat Eko Yuli Irawan selalu menyumbangkan medali untuk Indonesia pada empat edisi terakhir Olimpiade. Rincianya di Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012 ia mendapat medali perunggu.
Kemudian di Olimpiade Rio de Janiero ia mengemas perak yang diikuti pada Tokyo 2020. Patut ditunggu apakah ia akan mentas di Olimpiade 2024. Karena saat itu usianya terbilang cukup tua untuk atlet angkat besi, 34 tahun.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Jalannya Pertandingan Kelas 61kg Putra
Persaingan kelas 61kg putra cabor angkat besi Olimpiade Tokyo 2020 menjadi milik lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan dan China, Li Fabin. Keduanya sudah saling sikut sejak angkatan snatch.
Pada fase ini, Eko Yuli Irawan membukukan angkatan 137kg atau berselisih 4kg dari Li Fabin yang mengumpulkan 141kg. Eko Yuli pun urung mengejar Li Fabin pada angkatan clean and jerk.
Terlebih saat Li Fabin berhasil angkat 172kg dan Eko Yuli Irawan mentok di 165kg, medali emas yang diharapkan kontingen Indonesia di kelas 61kg putra harus gagal.
Adapun medali emas nomor 61kg putra menjadi milik Li Fabin. Sementara atlet Kazakhstan, Igor mendapatkan perunggu lewat catatan angkatan 294kg.
Baca Juga
Jelang Leg Pertama Semifinal Piala AFF 2024: Vietnam Kecewa Cuma Dapat Jatah 300 Tiket dari Singapura
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2025: Tergantung Hasil R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Satu di Antara Alasan Minimnya Bomber Tajam Timnas Indonesia: Minim Menit Bermain, Tergerus Pemain Asing Liga 1