Bola.com, Tokyo - Kejutan besar datang dari lifter muda Indonesia, Rahmat Erwin Abdullah. Tak digadang-gadang meraih medali, ia malah berhasil mempersembahkan medali perunggu dari kelas 73 kg putra di Olimpiade Tokyo 2020, Rabu (27/7/2021).
Bagi Rahmat Erwin Abdullah, Olimpiade Tokyo 2020 ini adalah edisi perdananya tampil di pesta olahraga empat tahunan itu. Dia pun tak dibebani target muluk-muluk. Rahmat hanya ditargetkan untuk bisa masuk 8 besar.
"Kondisi fisik Rahmat cukup prima untuk tampil. Dan, Rahmat hanya ditargetkan untuk masuk 8 besar," kata pelatih sekaligus ayahnya, Erwin Abdullah, yang dihubungi Tim Media NOC Indonesia, Rabu (28/07/2021) pagi.
Target yang disampaikan Erwin Abdullah itu bukan tanpa alasan. Rahmat baru pertama kali tampil di Olimpiade. Selain itu, katanya, persaingan di kelas 73kg sangat ketat.
"Persaingannya sangat ketat dan banyak lawan yang bakal dihadapinya," jelasnya.
Dari starting list yang dikeluarkan, Rahmat masuk dalam kategori B dengan total angkatan 320kg. Pemuda kelahiran 13 Oktober 2000 ini akan bersaing dengan Jorge Alan dari Meksiko dan Mohammed S Halhumayo (Arab Saudi) yang memiliki total angkatan yang sama dengannya.
Kemudian ada pula lifter Maroko Abderrahim Moum, Brandon Dean (Australia) yang total angkatannya di bawah Rahmat. Sementara di Grup A terdapat 9 lifter yang angkatannya totalnya 330kg hingga 355kg yang dimiliki lifter China Zhiyong Shi.
Tetapi, Rahmat Erwin Abdullah ternyata berhasil memberikan kejutan luar biasa. Padahal dia hanya bertanding di Grup B, bukan Grup A yang berisi lifter-lifter terbaik di kelas tersebut. Total angkatannya mampu bersaing dengan para atlet di Grup B, dan akhirnya berujung medali perunggu.
Harapan Terkabul
Ia tampil terbaik di Grup B kelas 73 kg putra pada pertandingan cabang olahraga angkat besi Olimpiade 2020 Tokyo yang diselenggarakan di Tokyo International Forum, Rabu (28/7/2021). Setelah itu, Rahmat hanya tinggal menunggu hasil-hasil di Grup A yang berlangsung Rabu malam.
Rahmat tampil terbaik di Grup B usai membuat total angkatan 342kg (snatch 152kg dan 190kg clean&jerk). Hasil ini sekaligus menjadi angkatan terbaik dalam kariernya. Sebelumnya, Rahmat memiliki angkatan snatch terbaik 148kg dan clean&jerk 187kg. Dengan penambahan beban 7kg di kedua jenis angkatan itu, Total Angkatan Rahmat yang tadinya 335kg naik menjadi 342kg.
“Cukup puas dengan angkatan hari ini. Kini tinggal menunggu Grup A dan semoga saya bisa mendapatkan medali,” kata Rahmat.
Harapan Rahmat terkabul. Hanya dua atlet di Grup A yang berhasil melampui total angkatannya.
Medali emas pada kelas 73 kg ini menjadi milik lifter China, Shi Zhiyong. Ia membukukan total angkatan 364 kg. Adapun medali perak direbut lifter Venezuela, Julio Ruben Mayora Pernia. Dia berhasil mencatat total angkatan 346 kg.
Di luar dugaan, Rahmat mampu melampui target 8 besar yang disampirkan di pundaknya. Dia menjadi penyumbang medali ketiga untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. Semuanya dari angkat besi.
Padahal pemuda berusia 21 tahun ini sempat mengalami kendala saat pertandingan. Hamstring paha kanannya cedera saat melakukan pemanasan clean&jerk. Hal ini pulang yang menyebabkan dirinya tidak bisa melakukan angkatan maksimal, termasuk saat tak berhasil melakukan angkatan clean&jerk 190kg pada percobaan kedua.
“Saya juga tidak tahu mengapa paha Belakang saya cedera. Tidak pernah sebelumnya seperti ini. Kalau dalam kondisi normal, saya mungkin bisa mengangkat 200kg clean&jerk. Padahal waktu angkatan snatch sudah berada enak banget, powernya juga sudah dapat,” ujar Rahmat.
Baca Juga
Hasil Liga Spanyol: Kylian Mbappe dan Rodrygo Impresif, Real Madrid Bungkam Sevilla dan Geser Barcelona dari Peringkat Kedua
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci