Wali Kota Yogyakarta Luncurkan Program Gerakan Jogja Merdeka Vaksin

oleh Hanif Sri Yulianto diperbarui 29 Jul 2021, 22:40 WIB
Ilustrasi Vaksin Virus Corona COVID-19. (File foto: AFP / John Cairns)

Bola.com, Jakarta - Demi memutus penyebaran COVID-19 dan mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity, Pemkot Yogyakarta memastikan semua warganya mendapatkan vaksinasi CoOVID-19 melalui gerakan Jogja Merdeka Vaksin.

Bahkan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, mengatakan pada 17 Agustus, seluruh warga Yogyakarta yang sudah mendapat suntikan vaksin.

Advertisement

"Harapan kami, tepat pada 17 Agustus, Kota Yogyakarta tidak hanya memperingati Hari Kemerdekaan ke-76 RI, tetapi juga merayakan Yogyakarta merdeka vaksin. Seluruh warga sudah divaksin," kata Haryadi dalam keterangan resminya, Senin (26/7/2021).

Gerakan Jogja Merdeka Vaksin diluncurkan secara serentak di tiga kecamatan, yaitu Mergangsan, Danurejan, dan Tegalrejo dan diharapkan dapat dilanjutkan di 11 kecamatan lain yang akan memberikan layanan vaksinasi setiap hari.

Untuk mencapai target itu, Kota Yogyakarta harus mampu melakukan vaksinasi kepada 11.300 orang per hari.

Penghitungan tersebut didasarkan pada pencapaian vaksinasi COVID-19 untuk warga Kota Yogyakarta yang baru mencapai 32,1 persen atau 113.212 orang dari jumlah penduduk yang memenuhi syarat untuk vaksinasi atau berusia 12 tahun ke atas, yaitu 352.599 orang.

Dengan demikian, masih ada 239.387 warga Kota Yogyakarta yang belum mendapat vaksinasi.

Jika vaksinasi dilakukan di seluruh kecamatan, menurut Haryadi, di setiap kecamatan diharapkan mampu melakukan vaksinasi kepada sekitar 800 orang per hari.

"Pada hari ini, setidaknya ada sekitar 500 orang di Kecamatan Mergangsan yang menjadi sasaran vaksinasi. Jumlah ini sudah cukup baik," ucap Haryadi.

2 dari 2 halaman

Libatkan Relawan

Selain memastikan ketersediaan vaksin untuk mencapai kekebalan kelompok, Haryadi mengajak seluruh masyarakat, khususnya kalangan pemuda, untuk terjun menjadi relawan vaksinasi.

"Bisa membantu dari sisi administrasi. Misalnya, saat pendaftaran atau pencatatan di lapangan. Kalau untuk petugas skrining kesehatan dan vaksinator memang harus langsung dilakukan oleh tenaga medis," katanya.

Hanya, syarat utama yang harus dipenuhi relawan adalah sudah menjalani vaksinasi.

"Di masa pandemi seperti sekarang, saat kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta masih cukup tinggi, tidak ada pilihan selain mendorong warga untuk melakukan vaksinasi guna mencapai kekebalan kelompok," imbuh Haryadi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, mengatakan kegiatan vaksinasi reguler tetap bisa diakses masyarakat melalui 18 puskesmas, 13 rumah sakit ,dan tiga klinik.

"Pada hari ini hingga nanti Agustus, Kota Yogyakarta akan memfokuskan pelayanan vaksin untuk penduduk Kota Yogyakarta terlebih dulu," katanya.