Bola.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 masih belum mereda. Bahkan di beberapa negara seperti Indonesia, mengalami peningkatan setelah ditemukan varian Delta dari India.
Penelitian dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, menyebutkan bahwa varian Delta diperkirakan 60 persen lebih mudah menular daripada varian Alfa.
Namun, menurut studi dari Inggris, vaksin AstraZeneca-Oxford dan Pfizer-BioNTech, efektif dalam mengurangi risiko akibat terinfeksi COVID-19 varian delta ini.
Maka dari itu, program vaksinasi yang dilakukan diberbagai negara bisa membantu mempercepat selesainya pandemi, serta mencapai target herd immunity.
Berikut kekuatan Vaksin COVID-19 terhadap varian Delta, dinukil dari Healthline, Sabtu (31/7/2021).
1. Vaksin Pfizer-BioNTech
Menurut analisis oleh Public Health England, dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech sekitar 88 persen efektif melawan penyakit simtomatik dan 96 persen efektif melawan varian Delta.
Studi yang sama menunjukkan sekira 80 persen efektif untuk mencegah infeksi akibat varian delta. Vaksin memiliki efek perlindungan terhadap infeksi dan kasus lebih ringan di rumah sakit.
Sementara pemberian dosis tunggal vaksin Pfizer-BioNTech hanya menawarkan sekitar 33 persen perlindungan terhadap penyakit simtomatik.
2. Vaksin Moderna
Sebuah studi terhadap vaksin Moderna menunjukkan mampu memberikan perlindungan terhadap varian Delta dan varian lain.
Temuan menarik lainnya, vaksin ini lebih efektif dalam memproduksi antibodi terhadap Delta daripada melawan Beta.
Sementara pengujian dari Kanada, menemukan vaksin Moderna sekitar 72 persen efektif terhadap varian Delta setelah dosis pertama. Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa efektivitasnya hampir sama dengan vaksin Pfizer-BioNTech.
3. Vaksin Johnson & Johnson
Sebuah uji klinis menunjukkan bahwa vaksin Johnson & Johnson (J&J(, sekitar 85 persen efektif melawan penyakit parah dan menunjukkan perlindungan yang cukup kuat.
Hal itu menunjukkan vaksin J&J mampu mendorong aktivitas antibodi menetralkan. Selanjutnya, vaksin bisa menghentikan aktivitas virus menginfeksi sel-sel sehat.
Sedangkan hasil studi lain, yang melibatkan 20 orang yang menerima vaksin J&J, terlihat vaksin ini mampu menetralkan varian Delta dalam 29 hari sejak suntikan pertama, yang kemudian perlindungan meningkat seiring waktu.