Bola.com, Tokyo - Tunggal putra Guatemala, Kevin Cordon, menciptakan sejarah luar biasa. Dia menjadi pemain pertama asal Guatemala yang lolos ke semifinal Olimpiade.
Sejarah itu tertoreh setelah Kevin Cordon mengalahkan Heo Kwang-hee, di perempat final Olimpiade Tokyo 2020, Sabtu (31/7/2021). Cordon menang dua gim langsung 21-13, 21-18.
Kevin Cordon, yang menempati peringkat ke-59, tampil percaya diri sepanjang laga. Permainannya juga agresif dan taktis, sehingga membuat membuat Heo tak berkutik.
Pada gim pertama, dia benar-benar menguasai pertandingan. Heo tak diberinya kesempatan untuk bangkit dan menekan. Pertandingan berlangsung lebih sengit pada gim kedua, tapi Cordon mampu menjaga konsistensi dan akhirnya merebut tiket ke semifinal.
Pencapaian Kevin Cordon benar-benar seperti cerita dongeng. Usianya juga sudah tidak muda lagi, 34 tahun.
Namun, dia punya semangat juang luar biasa untuk melangkah jauh di Olimpiade Tokyo 2020. Kerja kerasnya sejauh ini terbayar dengan luar biasa.
Di babak penyisihan grup, dia berhasil mendulang dua kemenangan dalam dua gim langsung. Setelah mengalahkan pemain Hong Kong, Ng Ka Long Angus, dia menumbangkan tunggal Meksiko, Lino Munoz.
Di babak 16 besar, Kevin Cordon memenangi laga sulit kontra pemain Belanda, Mark Caljouw, dalam tiga gim 21-17, 13-21, dan 21-19.
Puncaknya, dia juga berhasil mengatasi perlawanan Heo Kwang-hee di babak perempat final. Lolos ke semifinal merupakan prestasi terbaiknya di Olimpiade. Sebelumnya, langkah terbaiknya sampai babak 16 besar di Olimpiade London 2002. Total, dia sudah empat kali tampil di Olimpiade.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Sudah Lama Ditangani Pelatih Indonesia
Di balik kesuksesan Kevin Gordon menembus semifinal Olimpiade Tokyo 2020, ada peran pelatih Indonesia di baliknya. Dia sudah lama ditangani oleh pelatih asal Indonesia, Muamar Qadafi.
Seperti dikutip Today In 24, Keduanya pertama kali bertemu antara 2009 hingga 2010. Itu kali pertama Qadafi tiba di Guatemala untuk menangani tim nasional bulutangkis mereka.
Saat masih bermain, Qadafi berstatus pemain PB Djarum. Pada 2000, Qadafi berstatus sebagai asisten pelatih teknis untuk klub yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah itu.
Pada 2005, ia memutuskan mengadu nasib sebagai pelatih di luar negeri. Kali pertama dia menangani tim nasional Peru, kemudian melatih klub di Ekuador. Suratan nasib kemudian membawanya menangani timnas bulutangkis Guatemala sampai sekarang.
Kerja sama Kevin Cordon dan Qadafi selama satu dekade berujung manis di Olimpiade Tokyo 2020. Mungkin tak ada yang membayangkan Kevin Cordon bisa menembus semifinal ajang paling bergengsi tersebut.