Eko Yuli Irawan: Komentari Julukan Legenda Olahraga Indonesia dan Kemungkinan Kejar Medali Emas di Olimpiade Paris

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 02 Agu 2021, 08:00 WIB
Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan meraih medali perak di Olimpiade Tokyo cabor angkat besi. (AFP/Vincenzo PINTO).

Bola.com, Jakarta - Eko Yuli Irawan masih meminta maaf atas kegagalan meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Padahal, masyarakat Indonesia tetap bangga dengan prestasinya di cabang olahraga (cabor) angkat besi nomor 61kg putra.

Melalui angkatan 137kg di snatch dan 165kg di clean and jerk dengan total 302kg, Eko Yuli berhasil mempersembahkan medali perak untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo.

Advertisement

Dukungan, pujian, dan apresiasi dari berbagai pihak untuk Eko Yuli terus mengalir tanpa henti, termasuk melabelinya sebagai legenda olahraga Indonesia.

"Yang membanggakan, mereka bilang saya termasuk sebagai legenda. Bisa empat kali meraih medali di Olimpiade. Itu sangat luar biasa bagi saya. Apakah saya sudah layak dianggap seperti itu?" kata Eko Yuli dalam wawancara eksklusifnya bersama Bola.com, Minggu (1/8/2021). 

Atribut legenda untuk Eko Yuli didasari oleh torehan tinta emasnya di Olimpiade. Lifter asal Metro, Lampung ini menjadi satu-satunya atlet Indonesia yang mampu mendulang empat medali dalam empat Olimpiade beruntun. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Belum Lengkap Tanpa Medali Emas

Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan meraih medali perak di Olimpiade Tokyo cabor angkat besi. (AFP/Vincenzo PINTO).

Eko Yuli merebut medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012. Prestasi atlet berusia 32 tahun itu meningkat ketika merengkuh medali perak di Olimpiade Rio 2016 dan Olimpiade Tokyo 2020.

"Di sisi lain, saya masih belum bisa mempersembahkan medali emas. Meskipun saya beberapa kali mendapatkan medali yang lain. Dalam hati saya, namanya atlet, inginnya kalau bisa merebut medali emas agar bisa lebih komplet," ucap Eko Yuli.

"Yang saya rasakan seperti itu. Bagi yang lain, mungkin yang pernah mendapatkan medali emas, itu pasti luar biasa. Untuk saya, acuannya dengan medali emas. Tapi untuk edisi ini, saya belum meraihnya," jelas lifter kelahiran 24 Juli 1989 ini.

3 dari 3 halaman

Lanjut Lagi Enggak Nih, Eko Yuli?

Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, mempersembahkan medali emas SEA Games 2019 dari nomor 61 kg dengan total angkatan 309 kg, Senin (2/12/2019). (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Di usianya yang telah menginjak 32 tahun, Eko Yuli masih belum mau berhenti. Juara Dunia angkat besi 2018 di Ashgabat, Turkmenistan itu akan mencoba lolos ke Olimpiade Paris 2024 demi tujuan yang membuatnya penasaran selama ini: medali emas.

"Tidak tahu untuk nanti, edisi berikutnya karena memang dari segi usia, saya tidak muda lagi. Tapi saya akan tetap mencoba untuk berjuang di babak kualifikasi. Saya akan lihat, apakah masih bisa bersaing atau tidak," imbuh Eko Yuli.

Eko Yuli adalah satu di antara lifter terbaik di dunia. Atlet dengan kepribadian ramah dan rendah hati ini adalah pemegang rekor dunia untuk angkatan clean and jerk di kelas 61kg putra dengan beban 174kg.