Gantungkan Mimpi Sejak Berusia 13 Tahun, Greysia Polii Wujudkan Emas Olimpiade 20 Tahun Kemudian

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 02 Agu 2021, 15:22 WIB
Ekspresi ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, setelah meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8/2021). (NOC Indonesia)

Bola.com, Jakarta - Greysia Polii/Apriyani Rahayu membuat masyarakat Indonesia bangga bukan kepalang setelah mempersembahkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8/2021). Siapa sangka, Greysia Polli sudah memimpikan momen tersebut sejak 20 tahun silam. 

Greysia Polii/Apriyani Rahayu merebut medali emas setelah pada partai final mengalahkan unggulan kedua asal China, Chen QingChen/Jia Yifan, dalam dua gim langsung, 21-19, 21-15. 

Advertisement

Bagi Greysia/Apriyani, medali emas itu terasa sangat istimewa. Selain meneruskan tradisi medali emas dari bulutangkis dari cabang bulutangkis di Olimpiade, mereka juga menjadi ganda putri pertama yang mempersembahkan prestasi bergengsi tersebut. 

Tak heran, mereka begitu terharu dan larut dalam tangis bahagia setelah memastikan mengalahkan Chen/Jia. Siapa sangka, Greysia sudah begitu lama memimpikan mempersembahkan medali emas Olimpiade di sektor ganda putri. 

"Dua puluh tahun lalu, ketika saya berusia 13 tahun, saya tahu Indonesia belum membuat sejarah di ganda putri dan saya bersabar," kata Greysia setelah laga final, seperti dilansir dari BWF. 

"Saya tahu lahir untuk menjadi pemain bulutangkis dan saya yakin pada usia 13 tahun ingin membuat sejarah di sektor ini," imbuh Greysia Polii.  

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Keluarga Dukung Tak Menyerah

Ganda putri Indonesia Greysia Polii (kanan) dan Apriyani Rahayu berselebrasi setelah menang atas pasangan China pada final badminton ganda putri Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport, Senin (2/8/2021). Indonesia mendapatkan medali emas pertama di Olimpiade Tokyo 2020 (AP/Dita Alangkara)

Kesabaran dan perjuangan Greysia Polii terbayar lunas. Mimpinya dua dekade lalu akhirnya berhasil terwujud di Olimpiade Tokyo. 

"Tuhan memberikan mimpi kepada saya dan keyakinkan di hati saya, bahwa saya memilih ini. Ketika orang-orang bilang 'Anda tak akan bisa melalukannya, Indonesia tak punya sejarah di ganda putri'. Tentu China dan Korea kuat di sektor ini," urai Greysia. 

"Tapi saya tetap bersabar dan berkomitmen. Butuh komitmen untuk meraih mimpi, emas. Dan sini lah kami sekarang."

"Keluarga saya bilang kepada saya untuk tidak menyerah," imbuh Greysia.