Greysia / Apriyani Jadi yang Kedelapan, Ini Daftar Peraih Medali Emas Bulutangkis untuk Indonesia Sepanjang Sejarah Olimpiade

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 02 Agu 2021, 18:35 WIB
Greysia Polii/Apriyani Rahayu dari Indonesia melakukan selebrasi usai mengalahkan pasangan China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dalam perebutan medali emas ganda putri pada Olimpiade Musim Panas 2020, Senin, 2 Agustus 2021, di Tokyo, Jepang. (AP Photo/Dita Alangkara)

Bola.com, Jakarta - Ganda Putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayuberhasil menjaga tradisi medali emas cabang olahraga (cabor) bulutangkis di Olimpiade. Keduanya menjadi atlet Indonesia kedelepan yang berdiri di podium pertama pesta olahraga dunia tersebut.

Greysia Polii/Apriyani Rahayu merebut medali emas Olimpiade Tokyo 2020 setelah mengalahkan wakil China, Chen Qingchen/Jia Yifan 21-19 dan 21-15 di Musashino Forest Sport Plaza BDM Court 1, Tokyo, Senin (2/8/2021) siang WIB.

Advertisement

Medali emas bulutangkis pertama untuk Indonesia di Olimpiade dipersembahkan oleh Susy Susanti. Legenda bulutangkis Indonesia itu sukses mendulang emas untuk nomor tunggal putri di Olimpiade Barcelona pada 1992.

Masih di Olimpiade Barcelona, Alan Budikusuma juga mampu mempersembahkan medali emas untuk Indonesia pada nomor tunggal putra.

Atlet Indonesia yang lain, Ardi Wiranata dan pasangan Eddy Hartono/Rudy Gunawan menyumbangkan medali perak di Olimpiade Barcelona.

Indonesia sebenarnya telah mampu meraih dua medali emas di Olimpiade Munchen 1972 lewat Rudy Hartono pada tunggal putra dan Ade Chandra/Christian Hadinata di ganda putra. Namun ketika itu, bulutangkis masih menjadi cabor demonstrasi di Olimpiade.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Tradisi Emas di Olimpiade

Ganda campuran Indonesia, Lilyana Natsir dan Tontowi Ahmad berfoto bersama saat jumpa pers di Bandara Soekarno Hatta, Banten, Selasa (23/8). Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir berhasil meraih emas olimpiade Rio 2016 di Brasil. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ganda putra Indonesia, Rexy Mainaky/Ricky Soebagdja, berhasil menyabet medali emas di Olimpiade Atlanta 1996, disusul Tony Gunawan/Candra Wijaya pada Olimpiade Sydney 2000.

Pada Olimpiade Athena 2004, giliran Taufik Hidayat yang keluar sebagai peraih medali emas untuk sektor tunggal putra.

Tradisi medali emas bulutangkis Indonesia dipertahankan di Olimpiade Beijing 2008 ketika pasangan ganda putra, Hendra Setiawan/Markis Kido, menjadi yang terbaik.

Namun, kebiasaan itu berhenti di Olimpiade London 2012 ketika bulutangkis nihil menyumbangkan medali emas dan medali yang lain untuk Indonesia.

Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kembali membangkitkan supremasi bulutangkis Indonesia di Olimpiade. Keduanya mendulang medali emas di Olimpiade Rio 2016.

Lima tahun berselang, giliran Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang mematenkan tradisi emas bulutangkis Indonesia setelah membawa pulang medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

Selain itu, keduanya juga menjadi ganda putri Indonesia pertama yang mampu merebut medali, terutama emas di Olimpiade.

3 dari 3 halaman

Daftar Peraih Medali Emas untuk Indonesia di Cabor Bulutangkis Olimpiade

Pasangan Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020 setelah tumbangkan Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan wakil dari China. Mereka berhasil menang dua gim langsung. (Foto: AP/Dita Alangkara)

Olimpiade 1992 di Barcelona, Spanyol

  • Tunggal Putri: Susy Susanti
  • Tunggal Putra: Alan Budikusuma

Olimpiade 1996 di Atlanta, Amerika Serikat

  • Ganda Putra: Rexy Mainaky/Ricky Subagja

Olimpiade 2000 di Sydney, Australia

  • Ganda Putra: Tony Gunawan/Candra Wijaya

Olimpiade 2004 di Athena, Yunani

  • Tunggal Putra: Taufik Hidayat

Olimpiade 2008 di Beijing, China

  • Ganda Putra: Hendra Setiawan/Markis Kido

Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil

  • Ganda Campuran: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir

Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang

  • Ganda Putri: Greysia Polii/Apriyani Rahayu

Ajang multievent Olimpiade Tokyo 2020 bisa pembaca Bola.com saksikan melalui TV teresterial INDOSIAR dan O Channel. Selain itu juga bisa di layanan over the top (OTT) VIDIO baik gratis maupun berbayar dengan 12 channel tambahannya, serta channel Champions TV 1, 2 dan 3 yang dikelola IEG (Indonesia Entertainment Group), salah satu anak perusahaan di Emtek Group. Yuk nikmati sajian live streamingnya dengan mengklik tautan ini.