Bola.com, Jakarta - Atlet angkat besi senior Tanah Air, Eko Yuli Irawan, kembali mengharumkan nama Indonesia. Tampil di Tokyo International Forum pada Minggu (25/7/2021), Eko yang mengikuti nomor 61kg Putra, sukses meraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020 lewat catatan angkatan 302kg. Ini medali keempat yang diraihnya di ajang multievent terbesar sejagat!
Snatch terbaik miliknya ada di angka 137kg disusul 165kg pada clean and jerk. Adapun emas diraih atlet China, Li Fabin, yang mencatatkan total angkatan 313kg.
Meski gagal mendapatkan medali emas, Eko Yuli Irawan tetap sukses meraih catatan manis. Dia bahkan mencetak rekor sebagai atlet Indonesia pertama yang berhasil menyumbangkan medali berurut-turut terpanjang di ajang Olimpiade.
Tercatat Eko Yuli Irawan selalu menyumbangkan medali untuk Indonesia pada empat edisi terakhir Olimpiade. Perinciannya di Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012 ia mendapat medali perunggu. Kemudian di Olimpiade Rio de Janiero Eko Yuli mengemas perak yang diikuti pada Tokyo 2020.
Namanya layak ditasbihkan sebagai legenda angkat besi Indonesia. Walau berulangkali mencatatkan prestasi sensasional, pria kelahiran Metro, Lampung, 24 Juli 1989 tetap sosok yang bersahaja.
Ia amat rajin membalas komentar dan mengapresiasi ucapan selamat dari penggemarnya di media sosial pribadinya. Eko juga sosok yang tak pelit mempertontonkan aktivitasnya sebagai atlet angkat besi.
Publik bisa mengintip aksi Eko mempersiapkan diri jelang Olimpiade di akun Facebook dan Instagram miliknya. Jika mengintip kegiatan latihannya yang spartan, bukan sesuatu mengherankan jika kemudian ia bisa sukses di Tokyo.
Eko berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ayahnya bernama Saman, seorang pengayuh becak, sedangkan ibunya, Wastiah, adalah penjual sayur.
Takdir Eko menjadi atlet angkat besi berawal saat menyaksikan sekelompok orang berlatih angkat besi di sebuah klub di daerahnya pada usia tujuh tahun. Lama kelamaan Eko makin tertarik. Pelatih klub tersebut akhirnya mengajak Eko ikut berlatih.
Berbekal izin dari orang tuanya, Eko mulai mengakrabkan diri dengan barbel. Eko merintis prestasinya saat tampil sebagai lifter terbaik di Kejuaraan Dunia Junior 2007. Saat itu ia meraih medali emas. Pelan namun pasti, berbekal kerja keras dan ketekunan Eko menancapkan eksistensi sebagai lifter terbaik Indonesia.
Selain ramah pada penggemar, Eko juga dikenal menjadi sosok yang sayang keluarga. Sang ibunda dalam sebuah kesempatan pernah bercerita soal kisah masa kecil putranya yang membekas hingga kini.
"Saya dan Eko pernah menggembalakan kambing bersama. Saat itu hujan turun. Eko yang kedinginan tiba-tiba berujar, ’Mak, makan mie rebus enak ini, Mak. Aku pengin mie rebus.’ Saat itu juga, saya ke warung berniat mengutang mie, tapi dia melarangnya. Eko tidak pernah ingin menyusahkan keluarganya," tutur Wastiah bernostalgia.
Dari pengalaman itu, lanjut Wastinah, Eko Yuli selalu mengatakan ingin membahagiakan orang tuanya. Kepada Wastinah, Eko Yuli berjanji menyejahterakan orang tuanya. Janji tersebut telah diwujudkannya.
Saat berada di Tokyo, seusai memenangi medali perak Olimpiade sibuk berburu buah tangan buat keluarga. Menegaskan kecintaan pada orang-orang yang terkasih. "Oleh-oleh buat keluarga yang utama," kata Eko Yuli.
Video Wawancara Eko Yuli
Mimpi Menjadi yang Terbaik
Masitah, istri Eko, yang merupakan mantan lifter putri Indonesia menyebut suaminya adalah sosok pemimpin keluarga yang bersahaja.
Eko Yuli mengatakan kesuksesannya memenangi empat medali di Olimpiade karena doa keluarganya. "Mereka selalu memberi dukungan kepada saya. Membahagiakan keluarga merupakan hal terpenting bagi saya."
Di usianya yang mulai senior, Eko masih memendam hasrat ingin kembali tampil di Olimpiade 2024, berjuang memuaskan rasa penasarannya meraih medali emas. Walau, ia mengakui misi itu tidak mudah, karena banyak bermunculan lifter muda berkualitas dari berbagai negara. "Kalau Tuhan mengizinkan, Insya Allah saya akan kembali berjuang di Olimpiade 2024," katanya.
Awak redaksi Bola.com berkesempatan melakukan wawancara secara daring dengan Eko Yuli saat dirinya menjalani karatina setelah pulang dari Jepang di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, pada Minggu (1/8/2021). Sejumlah hal menarik terkuat dari perbincangan santai dengan pria yang pernah sukses meraih emas di Asian Games 2018 itu. Yuk, nonton videonya di bawah ini.