Bola.com, Jakarta - Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, menyambut antusias bonus prestasi yang akan diberikan oleh pemerintah dan pihak lainnya terkait keberhasilannya menyabet medali perunggu di Olimpiade 2020. Anthony berencana memanfaatkan bonus dengan menabung.
Anthony sadar, kariernya sebagai atlet dibatasi usia. Hal itulah yang membuat Anthony ingin menabung bonus prestasi yang diraihnya pada Olimpiade 2020 sebagai bekal masa depan.
"Saya bersyukur atas apresiasi atau bonus yang akan diberikan kepada kami sebagai peraih medali Olimpiade. Itu sangat menghibur karena sebagai atlet, kami ada batasan umur," kata Anthony dalam konferensi pers virtual, Jumat (6/8/2021).
"Ini nilai tambah bagi kami karena pastinya harus menyiapkan hari tua. Ini juga sebagai pertolongan dan bantuan dari semua pihak yang mengapresiasi. Mungkin, saya akan tabung. Rencana untuk melanjutkan sekolah ada, namun bukan untuk dalam waktu dekat ini," tegas atlet berusia 24 tahun itu.
Anthony Sinisuka Ginting meraih medali perunggu di Olimpiade 2020 setelah mengalahkan wakil Guatemala, Kevin Cordon, dengan skor 21-11, 21-13. Ini menjadi medali pertama sektor tunggal putra di Olimpiade setelah terakhir dipersembahkan Taufik Hidayat (emas) dan Sony Dwi Kuncoro (perunggu) pada 2004.
Indonesia secara keseluruhan meraih lima medali di Olimpiade 2020. Rinciannya adalah satu medali emas, satu perak, dan tiga perunggu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pikirkan Bisnis
Sementara itu, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, berencana memanfaatkan bonus Olimpiade 2020 untuk bisnis. Peraih medali emas Olimpiade 2020 menyebut, bisnis adalah cara untuk menginvestasikan bonus yang diraih demi bekal masa depan.
"Kami sebagai atlet tentu punya batasan umur. Jadi, saya berencana untuk menabung bonus yang diraih. Ada niatan juga untuk bisnis," ucap Apriyani.
"Saya juga demikian. Akan memanfaatkan bonus dengan menginvestasikan apa yang kami punya sekarang," tambah Greysia.
Pencapaian medali emas Olimpiade 2020 merupakan prestasi tertinggi yang diraih ganda putri sepanjang sejarah. Greysia/Apriyani meraih medali emas tersebut setelah mengalahkan wakil China Chen Qingchen/Jia Yifan dengan skor 21-19, 21-15.