Bola.com, Jakarta - Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, memperingatkan Apriyani Rahayu untuk tidak cepat puas dengan pencapaian medali emas Olimpiade 2020. Menurut Eng Hian, perjalanan Apriyani di dunia bulutangkis masih panjang.
Apriyani Rahayu meraih medali emas Olimpiade 2020 bersama Greysia Polii setelah mengalahkan ganda China, Chen Qingchen/Jia Yifan, pada final di Musashino Forest Sports Plaza, Senin (2/8/2021). Greysia/Apriyani menang 21-19, 21-15 dalam duel yang berlangsung selama 55 menit itu.
Pencapaian ini menjadi yang tertinggi diraih Apriyani Rahayu di bulutangkis. Apriyani meraih medali emas Olimpiade 2020 pada usia yang cukup muda yakni 23 tahun.
"Untuk menjaga mental Apri, saya sudah percaya dengan komitmen motivasi ke depannya. Tidak hanya puas sampai di sini, masih banyak gelar-gelar lain yang bisa dicapai," kata Eng Hian dalam konferensi pers virtual, Jumat (6/8/2021).
Eng Hian berharap Apriyani bisa tampil konsisten dan bisa mempertahankan medali emas pada Olimpiade 2024. Eng Hian bertekad mengiringi langkah Apriyani Rahayu agar sesuai rencana dan harapan masyarakat Indonesia.
"Mungkin 2024 kalau Tuhan memberikan jalan bisa mempertahankan gelar. Intinya biarkan Apri melangkah untuk menjadi legenda lagi. Kami akan terus membantu supaya Apri terus berjalan trek yang diharapkan semua masyarakat Indonesia," tegas Eng Hian.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tantangan Berat
Apriyani Rahayu harus mulai beradaptasi dengan pemain lain untuk mengantisipasi kepergian Greysia Polii. Seperti diketahui, Greysia sudah merancang rencana untuk gantung raket.
Pelatih Eng Hian juga punya tugas berat untuk bisa segera menemukan pasangan yang tepat untuk Apriyani Rahayu. Hal ini dilakukan agar bisa terus mempertahankan prestasi ganda putri.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil mencetak sejarah dengan mempersembahkan medali emas Olimpiade 2020 untuk ganda putri. Ini menjadi medali emas pertama yang diraih ganda putri sepanjang keikutsertaan di Olimpiade.