Bola.com, Makassar - Pelatih PSM Makassar, Milomir Seslija, menilai kondisi kebugaran para pemainnya tetap terjaga meski hanya berlatih mandiri selama dua pekan di rumah masing-masing. Persentase kebugaran mereka rata-rata mencapai 60-70 persen.
Namun, mantan pelatih Arema FC ini menegaskan kebugaran yang dibutuhkan pada sepak bola berbeda dengan kondisi umum.
Itulah mengapa Milo, sapaan karibnya, merasa butuh waktu untuk mengembalikan kondisi pemain PSM Makassar agar bisa tampil dalam kompetisi yang panjang.
"Dalam hitungan sepak bola, dibutuhkan durasi persiapan minimal enam pekan untuk menuju kondisi ideal," tegas Milo kepada awak media Makassar yang menemuinya setelah latihan tim di Lapangan Bosowa Sport Centre, Jumat (6/8/2021).
Berbeda dengan hari pertama, kali ini latihan PSM sudah dihadiri mayoritas pemain, termasuk pemain senior seperti Zulkifli Syukur. Namun, pemain yang berdomisili diluar Makassar belum terlihat bergabung. Terkait hal ini, Milo kembali tidak mempermasalahkannya.
"Komunikasi saya dengan mereka tetap terjalin. Seperti yang saya katakan kemarin, dalam kondisi ini seperti tidak mudah bagi seorang pemain datang ke Makassar. Apalagi yang berada di luar negeri," terang Milo.
Milo pun tak memberi batas waktu buat pemainnya agar bisa hadir dalam latihan.
"Saya memahami kondisi pemain. Lagipula, kami tak punya pesawat pribadi untuk menjemput mereka satu per satu," ujar pelatih PSM Makassar itu.
Video
Pemain Asing
Sebelumnya Milo mengaku sangat berharap manajemen PSM Makassar bisa mendatangkan tambahan pemain asing untuk melengkapi kuota yang diperbolehkan dalam regulasi. Saat ini, Juku Eja baru memiliki dua pemain asal Belanda, Wiljan Pluim dan Anco Jansen.
Sejatinya, PSM nyaris mendatangkan satu gelandang asing yang pernah memperkuat Timnas Selandia Baru sebelum tim diliburkan.
Namun, sang pemain urung datang ke Makassar karena terpapar COVID-19. Belakangan beredar kabar manajemen PSM tengah menjalin komunikasi dengan pemain Timnas Afghanistan.
"Saya tentu ingin dia secepatnya datang. Tapi, sekali lagi, dalam situasi COVID-19 tidak mudah mendatangkan pemain asing. Apalagi mereka harus menjalani karantina saat tiba di Indonesia," terang Milo.