Bola.com, Jakarta - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari meminta semua pihak dapat menciptakan lingkungan kondusif dan positif untuk Nurul Akmal, lifter putri Indonesia yang tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Psikologis Amel, sapaan akrabnya, terganggu dan ia meminta agar warganet menyetop pembahasan mengenai body shaming yang didapatnya dari orang yang tak bertanggung jawab.
Nurul Akmal merupakan lifter putri Indonesia pertama yang bermain di kelas berat Olimpiade. Bahkan, ia berhasil menempati posisi lima kelas +87kg putri usai membukukan angkatan total 256kg (snatch 115kg dan clean&jerk 141kg) saat tampil di Tokyo International Forum, Jepang.
Sayang, ada saja orang-orang tak beretika yang membuat situasi jadi tak kondusif. Pemberitaan tentang Amel viral di media massa dan media sosial setelah adanya oknum tak bertanggung jawa berteriak “yang paling kurus” saat mengambil karangan bunga dalam acara penyambutan di Gedung VIP Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Suara oknum tak bertanggung jawab itu terekam dałam video dari akun Instagram @timindonesiaofficial yang menyiarkan langsung acara penyambutan. Potongan video tersebut diunggah oleh beberapa akun media sosial hingga menjadi viral karena ungkapan itu identik dengan body shaming atau ekspresi penghinaan terhadap bentuk tubuh orang lain.
Amel meminta agar seluruh media dan warganet berhenti membahas video viral tersebut. Saat ini, Amel ingin menjalani karantina dengan tenang agar dapat fokus latihan setelah kembali ke pemusatan latihan nasional.
"Jujur jika dibahas terus menerus seperti sekarang ini, Amel jadi tidak nyaman dan terganggu karena terlalu heboh. Amel ingin menjalani karantina dengan tenang dan ingin fokus menyiapkan diri untuk berlatih lebih giat dan tekun lagi, mengingat akan ada banyak kejuaraan dan multi event international yang juga akan Amel ikuti," tambah lifter kelahiran Aceh 12 Februari 1993 ini.
Video
Mari Ciptakan Lingkungan Kondusif
Di tempat lain, Okto, sapaan Raja Sapta, yang masih berada di Tokyo, Jepang, menelepon langsung Amel pada Jumat (6/8/2021) malam. Dalam kesempatan itu, Okto menanyakan kondisi Amel selama menjalani karantina sejak kepulangannya bersama rombongan Kloter III Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo tiba di Tanah Air pada Kamis (5/8/2021) dini hari.
"Saya baru menelepon Amel, dia dalam keadaan sehat. Namun, ia mengaku cukup terganggu dengan pemberitaan yang terjadi baru-baru ini," kata Okto.
“NOC Indonesia sangat menyayangkan adanya oknum yang berbicara seperti itu. Apalagi, diungkapkan pada acara penyambutan Kontingen Indonesia. Tampil di Olimpiade itu tak mudah, atlet harus melewati kualifikasi agar bisa bersaing di multi event paling tertinggi dan bergengsi di dunia. Semua atlet yang tampil di Tokyo itu pahlawan. Mereka berjuang membawa nama Merah Putih di kancah internasional,” kata Okto.
“Namun, Amel memiliki jiwa yang sangat lapang. Dia menganggap perkataan itu becandaan dan memaafkan perkataan oknum tersebut. Dia meminta untuk tidak dibesar-besarkan lagi, sehingga mari kita semua menyetopnya. Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tidak meremehkan orang lain, dalam bentuk apa pun. Apalagi jika orang tersebut tak kenal dan tak tahu bagaimana perjuangan Amel.”