Bola.com, Jakarta - Tunggal putri Indonesia, Greysia Polii, mengaku bertanding di Olimpiade Tokyo 2020 pada masa pandemi COVID-19 menghadirkan pengalaman yang berbeda. Bukan soal pertandingan, namun yang menegangkan adalah tes COVID-19 saliva sebelum bertanding.
Seluruh atlet yang akan bertanding di Olimpiade Tokyo 2020 akan menjalani tes COVID-19 saliva. Tes ini dilakukan agar memastikan atlet yang bertanding benar-benar sehat dan terbebas dari COVID-19.
Tes dilakukan biasanya beberapa jam sebelum bertanding. Bila atlet dinyatakan positif COVID-19, maka akan langsung dinyatakan kalah. Hal inilah yang membuat Greysia Polii/Apriyani selalu tegang sebelum bertanding di Olimpiade 2020.
"Jujur saja, tes saliva ini lebih menegangkan. Kami kan selalu bertanya-tanya, lolos tes atau tidak," kata Greysia Polii dalam konferensi pers virtual.
"Kalau hasil sampai positif, kami tidak bisa bermain dan dinyatakan kalah. Ini akan menghancurkan perjuangan yang sudah dilakukan selama ini," tegas Greysia.
Meski demikian, Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil mendapatkan hasil tes negatif COVID-19 selama Olimpiade Tokyo 2020, dan dapat melalui semua pertandingan. Greysia/Polii juga sukses mempersembahkan medali emas Olimpiade 2020 untuk Indonesia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Motivasi para Junior
Greysia Polii berharap, medali emas Olimpiade Tokyo 2020 yang dipersembahkannya bersama Apriyani Rahayu bisa memotivasi para junior di ganda putri Indonesia. Greysia mengaku, selama masih bermain dirinya siap membantu secara fisik dan tenaga.
"Saya berharap ini menjadi motivasi buat adik-adik yang sekarang ini dipercayakan mengisi kekosongan ganda putri untuk prestasi. Saya hanya bisa berharap dan akan membantu," kata Greysia Polii.
"Untuk sekarang saya bisa membantu secara fisik dan tenaga, serta pikiran. Akan tetapi, kedepannya mungkin membantu secara doa dan dukungan dari luar lapangan untuk memajukan ganda putri bersama," tegas Greysia Polii.