Bola.com, Jakarta - Sederet prestasi bersama klub dan Timnas Indonesia membuat Rahmad Darmawan pantas masuk daftar pelatih papan atas di Tanah Air. Bersama Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC, pelatih asal Lampung itu meraih trofi juara Liga Indonesia.
Ia juga tercatat tiga kali membawa Sriwijaya juara Piala Indonesia. Sementara di level timnas, Rahmad dua kali menembus final SEA Games.
Dalam channel YouTube Wolfgang Pikal, Rahmad Darmawan mengungkap kiat suksesnya dalam menangani sebuah tim. Termasuk bagaimana menjaga performa tim agar bisa konsisten dalam kompetisi yang berdurasi panjang.
"Saya selalu mengibaratkan sebuah tim sebagai keluarga dengan satu tujuan yang sama. Bagi saya, sukses adalah pencapaian bersama seluruh elemen tim," ujar pelatih berusia 54 tahun itu yang kini menangani Madura United di BRI Liga 1 musim ini.
Rahmad Darmawan juga selalu menempatkan diri sebagai kakak atau ayah kepada pemainnya saat menjalin komunikasi. Tujuannya agar pemain merasa nyaman dan bisa mengungkap permasalahan yang dihadapinya.
"Bagi saya ini yang penting agar bisa mendapatkan solusi bila menghadapi pemain yang mengalami penurunan penampilannya," terang pria yang akrab disapa Coach RD itu.
"Karena hal seperti itu bukan semata soal teknis. Misalnya, gaji yang terlambat sehingga berdampak pada performa pemain pada latihan atau pertandingan," lanjut Rahmad Darmawan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Siapkan Program Latihan yang Variatif
Dalam menangani tim, Rahmad Darmawan juga membuat program latihan yang variatif agar tim asuhannya tak jenuh. Itulah mengapa Rahmad selalu menyempatkan diri untuk belajar menambah ilmu kepelatihanya, baik lewat buku atau video latihan tim lain.
Membangun team work yang kuat antar elemen tim juga menjadi kiat tersendiri buatnya. Selain itu, ia juga aktif membina hubungan baik dengan eksternal tim seperti suporter dan media.
Di lain pihak, Rahmad mengungkapkan kiat dirinya menghadapi tekanan dalam pertandingan. Khususnya saat timnya tertinggal di pengujung laga atau menyiasati tim lawan yang melakukan perubahan strategi.
Menurut Rahmad, dalam situasi seperti ini, seorang pelatih jangan kehilangan fokus. "Sebagai pelatih, saya berusaha membekali pemain berbagai strategi untuk menyiasati situasi seperti itu," kata Rahmad.
Misalnya menyiasati lawan yang bagus dalam set play. Tentunya dengan cara meminimalisir melakukan pelanggaran. Solusi terbaiknya adalah melihat rekaman pertandingan tim lawan.
"Jadi kita bisa mencarikan solusi agar tim lawan tak mendapatkan kesempatan melakukan set play. Apalah dengan menerapkan zona marking atau man to man marking."
Pesan Motivasi Buat Pelatih SSB
Pada kesempatan itu, Rahmad juga berbagi tips buat para pelatih sekolah sepak bola (SSB). Baginya, pelatih SSB adalah garda terdepan pembinaan pemain.
"Jangan pernah merasa akan sulit meraih sukses karena hanya berkutat di SSB atau akademi sepak bola. Karena makna sukses itu berbeda sesuai tingkatannya," tegas pria yang pensiun dini dari anggota TNI Angkatan Laut itu.
Di mata Rahmad Darmawan, takaran sukses seorang pelatih SSB bukan sekadar membawa tim asuhannya meraih berbagai trofi juara. Yang utama adalah membentuk karakter pemain menjadi lebih baik dari hari ke hari, khususnya sikap fair play.
"Ingat sepak bola bukan hanya sekadar meraih piala, ada nilai-nilai luhur yang bisa ditanamkan kepada pemain seperti kebersamaan, kekompakan, saling menghargai dan tidak egois. Jadi, kalau pun mereka akhirnya tidak menjadi pemain profesional, sikap positif ini bisa diterapkan dalam keseharian," tutur Rahmad.
Baca Juga