Dinas Kesehatan hingga Satgas COVID-19 Jadi Mata-Mata Pemerintah dalam Pengawasan Prokes di BRI Liga 1

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 07 Agu 2021, 19:30 WIB
Petugas menyemprot jaring gawang dengan disinfektan sebelum pertandingan antara Persikabo 1973 melawan Arema FC pada laga Piala Menpora di Stadion Manahan, Solo, Minggu (21/3/2021). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Pemerintah tak ingin BRI Liga 1 2021/2022 menjadi klaster penyebaran COVID-19. Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, mengaku akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Satgas COVID-19 untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan di kompetisi elite Indonesia itu.

Kehadiran Dinas Kesehatan dan Satgas COVID-19 pada setiap pertandingan BRI Liga 1 2021/2022 untuk mengawasi protokol kesehatan seluruh pihak yang terlibat.

Advertisement

Seperti diketahui, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah berkomitmen akan menegakkan disiplin prokes sepanjang musim ini.

Contohnya adalah penerapan 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas. Selain itu, para pemain wajib divaksin dan melakukan tes antigen sebelum bertanding.

"Untuk pengawasan, sebagaimana pengalaman yang sebelumnya. Ada Dinas Kesehatan di daerah dan juga Satgas COVID-19," kata Zainudin Amali dalam konferensi pers virtual.

"Mereka akan terlibat untuk mengawasi. Penyelenggara diawasi secara ketat dan mereka juga tidak keberatan untuk diawasi," tegas Zainudin Amali.

BRI Liga 1 2021/2022 rencana akan bergulir mulai 20 Agustus 2021. Kompetisi musim ini digelar dengan sistem bubble to bubble pada enam series yang berlangsung di tiga klaster wilayah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Dukung Sanksi

Kemenpora Zainudin Amali (kanan) dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) melakukan rapat kerjasama dalam rangka persiapan Piala Dunia U-20 tahun 2020. (Dok. Menpora)

Zainudin Amali juga mengapresiasi sikap PSSI dan PT LIB terkait penerapan sanksi bagi pelanggar prokes sepanjang BRI Liga 1 2021/2022. Menurut Zainudin Amali langkah ini menjadi bukti nyata untuk konsistensi penerapan prokes.

"PSSI juga sudah menyampaikan komitmen dari pemain dan klub. Mereka bersedia di sanksi apabila melanggar prokes," ucap Zainudin Amali.

"Seluruh pemain pun harus divaksin. Bagi yang tidak ingin divaksin, tak boleh bermain," tegas Zainudin Amali.