Pemain dengan Status Pencetak Gol Terbanyak Sepanjang Sejarah Cabor Sepak Bola di Ajang Olimpiade, Ternyata Penggawa Denmark dan Hungaria

oleh Andrya Nabil Fauzan diperbarui 08 Agu 2021, 17:45 WIB
Richarlison. Striker Brasil berusia 24 tahun ini mengoleksi 5 gol dan membawa timnya merebut medali emas usai menang 2-1 atas Spanyol di partai final. Kelima golnya dicetak di fase grup, 3 gol saat mengalahkan Jerman 4-2 dan 2 gol saat mengalahkan Arab Saudi 3-1. (Foto: AP/Kiichiro Sato)

Bola.com, Jakarta - Gelaran pertandingan cabang olahraga sepak bola di Olimpiade Tokyo 2020 kini telah usai. Brasil mempertahankan juaranya di ajang Olimpiade setelah berhasil mengalahkan Spanyol 2-1 di pertandingan final, Sabtu (07/08/2021), lewat dua gol dari Matheus Cunha dan Malcom.

Tidak hanya Brasil, Kanada juga berhasil meraih medali emas lewat sepak bola putrinya. Kanada sukses mendapatkan medali emas setelah berhasil memenangkan pertandingan dramatis melalui babak adu penalti, Jumat (06/08/2021).

Advertisement

Kemenangan Brasil maupun Kanada ini sendiri tidak terlepas dari peran pemain ujung tombaknya. Terbukti, Richarlison (Brasil) sukses menjadi top skorer di ajang Olimpiade Tokyo 2020 ini dengan total raihan lima gol dan satu assist.

Sedangkan pada sepak bola putri, Janine Beckie sukses melesatkan dua golnya ke gawang lawan meskipun penyerang Kanada tersebut berada pada posisi ke-19 dalam hal jumlah gol.

Meskipun Richarlison maupun Janine Beckie mencetak banyak gol ke tim lawan, ternyata tidak menjadikan mereka sebagai top skorer sepanjang sejarah Olimpiade. Lalu, siapakah top skorer sepanjang sejarah sepak bola di Olimpiade? Yuk kita simak selengkapnya!

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Top Skorer Sepak Bola Putra

Antal Dunai. (Foto: Wikipedia)

Top skorer sepak bola putra dalam sepanjang sejarah Olimpiade ternyata ada dua pemain, yakni Sophus Nielsen (Denmark) dan Antal Dunai (Hungaria), di mana masing-masing dari mereka berhasil menjebol gawang lawan sebanyak 13 gol di Olimpiade.

Sophus Nielsen sendiri berhasil mencatatkan 13 gol tersebut di dalam dua edisi Olimpiade, yakni Olimpiade London 1908 dan Olimpiade Stockholm 1912.

Di ajang Olimpiade London 1908, ia berhasil menjebol gawang lawan sebanyak 11 kali, di mana ia berhasil melesatkan 10 gol saat dijamu Prancis di semifinal. Sedangkan satu golnya lagi ia catatkan ronde pertama saat melawan Prancis B.

Di ajang Olimpiade Stockhold 1912, ia lagi-lagi mencetak dua gol, di mana ia berhasil mencatatkan satu gol saat melawan Norwegia di perempat final dan satu gol lagi di semifinal saat melawan Belanda.

Sedangkan 13 gol dari Antal Dunai ia lesatkan di dua edisi Olimpiade, yakni Olimpiade Mexico City 1968 dan Olimpiade Munich 1972. Di Olimpiade Mexico City 1968, ia berhasil mencetak enam gol dan membawa tim nasionalnya memenangkan medali emas.

Sedangkan di Olimpiade Munich 1972, Ia melesatkan tujuh gol meskipun hanya berhasil meraih medali perak.

 

 

 
3 dari 3 halaman

Top Skorer Sepak Bola Putri

Cristiane Rozeira. (Foto: Wikipedia)

Dari nomor putri, Cristiane Rozeira dinobatkan menjadi top skorer sepak bola putri sepanjang sejarah Olimpiade.

Pemain yang bahkan sampai saat ini masih aktif menjadi pesepakbola di klub Santos Brasil ini sudah berhasil mencetak 14 golnya ke gawang lawan di ajang Olimpiade.

Pesepakbola yang mempunyai nama panjang Cristiane Rozeira de Souza Silva ini sukses mencatatkan gol-gol tersebut dalam 4 edisi Olimpiade secara berturut turut, yakni Olimpiade Athena 2004, Olimpiade Beijing 2008, Olimpiade London 2012, dan Olimpiade Rio 2016.

Di Athena dan Beijing, ia sukses melesatkan masing-masing lima gol ke gawang lawan, di mana di kedua edisi tersebut, Cristiane sukses meraih medali perak. Sedangkan empat gol sisanya, ia catatkan di London dan Rio.

Meskipun begitu, raihan ini hampir saja tersalip oleh rekan senegaranya, Marta. Dia sudah berhasil mencatatkan 13 gol di ajang Olimpiade.

Andai saja Marta berhasil menang di perempat final Olimpiade Tokyo 2020 kemarin, besar kemungkinan Marta yang akan menjadi top skorer sepanjang masa.

 Sumber: Wikipedia, AS