Back to Back Medali Emas, Yuk Kita Simak Perjalanan Tim Sepak Bola Putra Brasil di Olimpiade Tokyo 2020

oleh Andrya Nabil Fauzan diperbarui 09 Agu 2021, 15:15 WIB
Pemain Brasil melakukan selebrasi usai mengalahkan Spanyol pada pertandingan final sepak bola putra Olimpiade Tokyo 2020 di Yokohama, Jepang, Minggu (8/8/2021). Brasil menang 2-1. (AP Photo/Andre Penner)

Bola.com, Jakarta - Pertandingan final sepak bola putra di Olimpiade Tokyo 2020 baru saja berakhir pada Sabtu (07/08/2021). Brasil lagi-lagi keluar sebagai peraih medali emas setelah berhasil menyingkirkan Spanyol 2-1 lewat gol Malcom pada menit akhir babak extra time.

Keberhasilan mereka di Olimpiade Tokyo 2020 ini tidak terlepas dari ambisi untuk mempertahankan medali emas.

Advertisement

Pada edisi 2016 di Rio de Janeiro, Brasil juara setelah menang atas Jerman 5-4 melalui babak penalti yang sangat sengit.

Kali ini, Bola.com akan merangkum perjalanan tim samba di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Yuk, disimak selengkapnya!

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 6 halaman

Satu Grup dengan Lawannya di Olimpiade Rio 2016

Pada menit ke-30, Richarlison mencetak hattrick. Menerima umpan hasil terobosan Matheus Cunha, Richarlison melepaskan sepakan melengkung ke tiang jauh gawang Jerman tanpa mampu dibendung kiper Florian Mueller. Brasil 3, Jerman 0. (Foto: AFP/Yoshikazu Tsuno)

Seperti diketahui, sepak bola putra di Olimpiade Tokyo 2020 diikuti oleh 16 negara terbagi menjadi empat grup. Brasil bertemu dengan lawannya di final di Olimpiade Rio 2016, Jerman di grup D. Selain itu, ada Pantai Gading dan Arab Saudi.

Brasil sukses memenangkan pertandingan pertama melawan Jerman 4-2, Kamis (22/07/2021).

Selecao berhasil melibas Der Panzer melalui hattrick dari Richarlison dan satu gol dari Paulinho. Sedangkan Jerman hanya berhasil menjebol gawang Brasil lewat dua gol yang dicetak oleh Nadiem Amiri dan Ragnar Ache.

Brasil lalu meraih hasil imbang kontra Pantai Gading dan menng 3-1 atas Arab Saudi pada pertandingan terakhir babak fase grup.

Brasil dengan gagah menjadi penguasa klasemen grup D (7 poin). Sedangkan Jerman harus lebih dulu angkat koper setelah finis di posisi ketiga. 

3 dari 6 halaman

Menang Tipis Di Perempat Final

Pada menit ke-45 Brasil nyaris mencetak gol keempat saat tendangan bebas Matheus Cunha mampu dibendung kiper Florian Mueller. (Foto: AFP/Yoshikazu Tsuno)

Di perempat final, Brasil bertemu dengan Mesir. Pertandingan yang diselenggarakan pada 31 Juli ini berjalan sengit.

Brasil yang mendominasi permainan kerap kali gagal menjebol gawang Mesir yang dijaga oleh kiper Mohamed Elshenawy.

Meskipun begitu, Brasil berhasil unggul satu gol atas Mesir setelah Matheus Cunha menjebol gawang Elshenawy pada menit ke-37.

Tidak ada penambahan gol lagi bagi kedua tim sampai tuntas. Dengan begitu, tim yang dikapteni oleh pemain veteran Dani Alves ini berhasil lolos ke semifinal Olimpiade Tokyo 2020. 

 
4 dari 6 halaman

Bertemu Rekan Sebenua

Richarlison nyaris memecah kebuntuan pada menit ke-82. Tandukannya yang mengarah ke muka gawang setelah menyambut umpan dari Dani Alves, harus membentur tiang sebelah kiri penjaga gawang Guillermo Ochoa. Skor kacamata tak berubah hingga 90 menit permainan. (Foto: AP/Andre Penner)

Brasil akhirnya bertemu dengan Meksiko di semifinal. Bertanding di Stadion Ibaraki Kashima pada Selasa (03/08/2021), Brasil dan Meksiko kerap kali saling serang untuk memperjuangkan tiket final Olimpiade Tokyo.

Sampai 90 menit pertandingan, belum ada gol yang tercipta. Bahkan di babak extra time juga, kedua tim belum mampu memecah kebuntuan. Tembakan dari Dani Alves dan Guilherme Arana masih melebar.

Pada akhirnya, kemenangan ditentukan melalui adu penalti. Adapun algojo yang ditunjuk bagi tim samba adalah Dani Alves, Martinelli, Guimaraes, dan Reinier. Keempat pemain tersebut sukses melesatkan golnya ke gawang Ochoa.

Sedangkan Meksiko hanya berhasil mencetak satu penalti lewat tendangan Carlos Rodriguez.

5 dari 6 halaman

Bertemu Lawan Berat di Final

Pemain Spanyol Mikel Oyarzabal (kiri) mencetak gol ke gawang Brasil pada pertandingan final sepak bola putra Olimpiade Tokyo 2020 di Yokohama, Jepang, Sabtu (7/8/2021). Brasil menang 2-1. (AP Photo/Kiichiro Sato)

Brasil bersua raksasa Eropa, Spanyol. Spanyol lolos ke final setelah berhasil mengalahkan Jepang lewat gol tunggal Asensio di menit ke-115.

Bertanding di Stadion Internasional Yokohama, pertandingan berjalan sengit. Di babak pertama, kedua tim kerap melakukan pelanggaran. Richarlison pun sampai harus diganjar kartu kuning oleh wasit. Gol akhirnya tercipta bagi Brasil di menit ke-45 setelah tembakan Matheus Cunha tidak dapat ditangkis Unai Simon.

Memulai babak kedua, Spanyol berhasil menemukan permainan terbaik. Pada menit ke-61, Spanyol akhirnya berhasil menyamakan skor setelah umpan Carlos Soler dapat diselesaikan dengan sempurna Oleh Oyarzabal.

Skor 1-1 sampai waktu normal. Ppertandingan dilanjutkan ke babak extra time. Baru saja babak extra time dimulai, Malcom berhasil mengungguli kedudukan menjadi 2-1 berkat assist yang diberikan oleh Antony di menit ke-108.

Tidak ada penambahan gol lagi bagi kedua tim sampai peluit berakhirnya pertandingan ditiupkan oleh wasit. Dengan begitu, Brasil secara sah berhasil memenangkan medali emasnya kembali untuk kesekian kalinya.

 

6 dari 6 halaman

Medali Bertambah Banyak

Richarlison. Striker Brasil berusia 24 tahun ini mengoleksi 5 gol dan membawa timnya merebut medali emas usai menang 2-1 atas Spanyol di partai final. Kelima golnya dicetak di fase grup, 3 gol saat mengalahkan Jerman 4-2 dan 2 gol saat mengalahkan Arab Saudi 3-1. (Foto: AP/Kiichiro Sato)

Dengan kemenangan inilah, Brasil berhasil meraih medali emas Olimpiade secara back to back setelah sebelumnya berhasil meraih medali yang serupa pada ajang Olimpiade Rio 2016.

Secara total, berarti Brasil sudah berhasil meraih medali ketujuhnya di ajang Olimpiade, menjadikannya sebagai negara dengan raihan medali terbanyak sepanjang sejarah, mengalahkan negara-negara lainnya di dunia.

Ketujuh medali tersebut sendiri terdiri dari dua medali emas (2016,2020), tiga medali perak (1984, 1988, 2012), dan dua medali perunggu (1996, 2008).