23 Atlet Siap Berjuang di Paralimpiade Tokyo 2020, Berangkat dalam 4 Kloter Berbeda

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 09 Agu 2021, 16:00 WIB
Logo Olimpiade. (AFP/Raphael Alves)

Bola.com, Solo - Kontingen Indonesia bersiap menyambut Paralimpiade Tokyo 2020 yang bakal digelar pada 24 Agustus hingga 5 September 2021. Ada 23 atlet anggota National Paralympic Committee (NPC) Indonesia dijadwalkan berangkat secara bergelombang.

Semua atlet yang akan tampil di Tokyo sudah digembleng dalam pemusatan latihan di Solo hingga menjalani try out ke sejumlah negara. Sementara pelaksanaan Paralimpiade Tokyo sesuai jadwal digelar pada 2020, tapi bergeser ke 2021 karena pandemi COVID-19.

Advertisement

"Ke-23 atlet itu akan diterbangkan dalam empat kloter. Paling awal berangkat adalah tim balap sepeda, tenis meja, dan renang, yakni dijadwalkan tiba di Tokyo pada 17 Agustus 2021," terang Wakil Sekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto, Senin (9/8/2021).

Kemudian disusul atlet bulutangkis dan atlet angkat berat yang dijadwalkan tiba di Negeri Sakura pada 19 Agustus. Adapun khusus untuk bulutangkis lebih dulu menjalani pemusatan latihan di Machida, sebelum ke Tokyo.

"Tim parabadminton Indonesia diagendakan masuk kampung atlet di Tokyo pada 26 Agustus setelah TC di Machida. Tapi, tim lain seperti balap sepeda, tenis meja, renang, dan lainnya, akan langsung ke kampung atlet dan berlatih di venue Paralimpiade," lanjut Rima.

Kloter ketiga terdiri dari tujuh atlet untuk para-atletik beserta jajaran pelatih dan manajernya. Tim itu dijadwalkan tiba di Tokyo pada 20 Agustus 2021.

Dalam rombongan itu akan ada Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun, dan Chief de Mission (CdM) kontingen Indonesia untuk Paralimpiade Tokyo 2020, Andi Herman.

Video

2 dari 2 halaman

Menjalani Karantina

Atlet NPC Indonesia saat menjalani proses swab test di Kusuma Sahid Prince Hotel, Solo, Rabu (25/11/2020). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Setelah itu, kloter terakhir yang diberangkatkan adalah atlet dan pelatih para-shooting atau menembak. Mereka dijadwalkan masuk Tokyo pada 23 Agustus 2021. Hal ini karena pertandingan bulutangkis, atletik dan menembak, digelar pada hari-hari akhir Paralimpiade.

"Seluruh awak kontingen saat ini menjalani karantina, untuk persiapannya dilakukan swab PCR tujuh hari berturut-turut. Selanjutnya kami bertolak dari Solo ke Jakarta dengan bus, lalu terbang dari Jakarta ke Jepang menggunakan All Nippon Airways," jelas Rima Ferdianto.

Sementara di sisi lain, kontingen Indonesia memasang target meraih satu medali emas di gelaran Paralimpiade Tokyo 2020, yaitu bertumpu kepada bulutangkis, seperti halnya dengan Olimpiade yang baru saja berakhir.

Berita Terkait