Cerita Anthony Ginting Dihinggapi Rasa Sedih dan Kecewa Sebelum Bangkit Rebut Medali Perunggu Olimpiade Tokyo

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 13 Agu 2021, 05:15 WIB
Hasil ini membuat Indonesia mendapatkan dua hadiah spesial pada hari ini karena berhasil sabet medali emas dan perunggu dari cabor bulu tangkis. Hal tersebut menambah koleksi medali Indonesia menjadi tiga medali perunggu, satu medali perak, dan satu medali emas. (Foto: AP/Dita Alangkara)

Bola.com, Jakarta Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, mengungkap momen berat yang dialaminya sebelum meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020. Dia sempat terperangkap dalam kekecewaan setelah kalah di semifinal, namun berhasil bangkit dan membawa pulang medali untuk Indonesia. 

Anthony Sinisuka Ginting gagal ke final Olimpiade Tokyo 2020 setelah kalah dari pemain China, Chen Long, pada 2 Agustus. Pemain asal Cimahi itu takluk dua gim langsung 16-21, 11-21.  

Advertisement

Rasa sedih dan kecewa menghinggapi Ginting. Tapi di sisi lain, masih punya tugas untuk mengamankan medali perunggu keesokan harinya.

Bagaimana cara Ginting untuk segera melupakan kekalahan tersebut dan kembali bangkit?

"Memang setelah kalah dari Chen Long saya sangat kecewa dan sedih. Keluar lapangan saya merasa ingin menyendiri untuk menenangkan diri dulu. Tapi pelatih saya (Hendy Spautra) langsung mengajak berdiskusi, dia menguatkan saya," kata Ginting, melalui rilis dari PBSI, Kamis (12/8/2021). 

"Dia bilang masih ada kesempatan meraih medali perunggu dan mencetak sejarah. Kansnya juga besar melawan Kevin Cordon itu, jadi jangan disia-siakan kesempatannya. Kapan lagi?"

"Dari situ di perjalanan pulang sampai tiba di Athlete's Village, kembali ke kamar, seharian saya coba mereset lagi fokus dan mood-nya. Anggap pertandingannya sebagai final. Walau cuma perunggu tapi semua dibawa happy saja. Besoknya saya sudah merasa lebih baik, tidak sesedih dan sekecewa setelah kalah di semifinal," imbuh Anthony Sinisuka Ginting

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Tegang di Perebutan Perunggu

Pebulu tangkis Indonesia Anthony Sinisuka Ginting berselebrasi usai menang atas Kevin Cordon dari Guatemala usai perebutan medali perunggu badminton tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza, Senin (2/8/2021). Anthony Ginting menang 21-11 dan 21-13. (AP/Dita Alangkara)

Meski bisa melupakan kesedihan dan kekecewaan, Anthony Ginting mengakui merasakan ketegangan ketika bertarung pada perebutan medali perunggu. 

"Ketegangan itu lebih karena memikirkan pertandingan melawan Kevin (Cordon) ya, bukan karena saya masih memikirkan kekalahan dari Chen Long," ujar Ginting. 

"Saya takut tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik sih, takut tidak bisa main lepas. Dan lawannya juga kan lagi on fire jadi agak tegang. Untungnya saya bisa mengatasi dengan baik," imbuh Ginting. 

Anthony Ginting akhirnya bisa membawa pulang medali perunggu setelah mengalahkan Kevin Cordon dua gim langsung 21-12, 21-11. 

Dia menjadi tunggal pertama Indonesia yang bisa meraih medali di Olimpiade dalam 17 tahun terakhir, setelah Taufik Hidayat (emas) dan Sony Dwi Kuncoro (perunggu) di Olimpiade Athena 2004. 

 

 

Berita Terkait