Profil Klub BRI Liga 1: Borneo FC, Coba Intip Peluang Juara Berkat Boaz Solossa

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 16 Agu 2021, 15:30 WIB
Logo Baru Borneo FC. (Bola.com/Nandang Permana)

Bola.com, Samarinda - Borneo FC Samarinda di musim ini berbeda ketimbang musim-musim sebelumnya. Pesut Etam, julukannya, begitu serius menatap BRI Liga 1 2021/2022.

Kegagalan di Piala Menpora 2021 membuat Pesut Etam menggelar evaluasi besar-besaran. Borneo FC menendang kapten tim, Diego Michiels karena tidak mengikuti kebijakan klub.

Advertisement

Sebagai gantinya, Borneo FC memboyong dua bek sayap berkualitas sekaligus yaitu Marckho Meraudje dan Rifad Marasabessy. Keduanya adalah pemain utama di tim sebelumnya.

Selain Meraudje dan Rifad, Borneo FC banyak belanja pemain lokal untuk BRI Liga 1. Pesut Etam mendatangkan Angga Saputro, Safrudin Tahar, Paulo Sitanggang, Wawan Febrianto, Hendro Siswanto, dan yang paling fantastis adalah Boaz Solossa.

Borneo FC berhasil meyakinkan Boaz untuk merapat ke Bumi Samarinda seusai dipecat Persipura Jayapura karena indisipliner berat dan berulang.

"Saya akan memberikan yang terbaik untuk Borneo FC. Saya yakin kalau kami bisa bersatu dan bersama-sama, pasti kami bisa mendapatkan hasil terbaik dan juara di BRI Liga 1 nanti," kata Boaz Solossa ketika diperkenalkan Borneo FC pada pertengahan Juli 2021.

Selain pemain lokal, Borneo FC juga memoles komposisi pemain asingnya. Pesut Etam mengembalikan Francisco Torres dan menggaet playmaker asal Argentina, Jonathan Bustos.

Di musim ini, Borneo FC juga mampu mempertahankan pilar-pilarnya di musim lalu semodel Terens Puhiri, Javlon Guseynov hingga Sultan Samma.

Di Liga 1 2019, kompetisi terakhir yang bergulir secara penuh, Borneo FC hampir finis di papan atas. Namun, Pesut Etam tergelincir di pekan-pekan terakhir dan terlempar ke posisi ketujuh.

Borneo FC lewat Boaz mengintip peluang untuk meramaikan peta persaingan juara BRI Liga 1 musim ini.

"Kami punya materi pemain yang sangat bagus. Tidak menutup kemungkinan untuk bisa bersaing di papan atas. Saya tekankan semua harus kerja keras karena persaingan selalu ketat. Saya pribadi ingin Borneo FC juara," imbuh Boaz.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 4 halaman

Pemain Bintang

Boaz Solossa menjadi latihan perdana di Borneo FC pada Senin (27/7/2021). (Instagram/@borneofc.id)

Borneo FC akan mengandalkan Boaz Solossa untuk BRI Liga 1. Pengalaman dan kualitasnya dibutuhkan Pesut Etam untuk memimpin tim menjanjikan ini. Boaz adalah peraih tiga gelar Liga Indonesia sekaligus tiga kali menjadi pencetak gol terbanyak di kompetisi yang sama.

"Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak di Borneo FC. Tim ini akan menjadi besar dan saya siap berjuang untuk itu," kata Boaz. "Saya percaya kalau semua mau kerja keras dan bertekad menjadi yang terbaik, kami bisa menjadi juara musim ini," imbuh lanjutnya.

Kedatangan Boaz ke Borneo FC adalah permintaan dari pelatih Mario Gomez yang menginginkan tambahan satu penyerang lokal dan berpengalaman.

"Pelatih kami membutuhkan penyerang lokal senior. Semua berjalan dengan lancar dan Boaz memilih Borneo FC," kata manajer Borneo FC, Farid Abubakar.

"Ini sebenarnya kemauan dari tim pelatih. Mereka meminta satu striker lokal lagi, tapi yang sudah berpengalaman. Pelatih ingin, kami berikan," tutur Farid.

Borneo FC mengklaim menjadikan Boaz sebagai pemain lokal dengan kontrak termahal di BRI Liga 1 saat ini.

"Saya rasa, Boaz adalah pemain lokal termahal di Indonesia. Yang penting, kontribusinya untuk tim nanti jelas," ungkap Presiden Borneo FC, Nabil Husein.

3 dari 4 halaman

Pelatih

Pelatih anyar Borneo FC, Mario Gomez, mengaku tak punya persiapan khusus menghadapi mantan timnya, Persib Bandung, di Piala Indonesia 2018. (dok. Borneo FC)

Mario Gomez bukan pelatih sembarangan. Nakhoda asal Argentina itu punya rekam jejak yang menawan.

Sebelum menukangi Borneo FC pada musim ini, Gomez pernah menjadi asisten pelatih tiga klub Eropa yaitu Real Mallorca, Valencia, dan Inter Milan. Gomez juga mengepalai klub-klub top Argentina seperti Gimnasia La Plata, Quimes, dan Gimnasia Jujuy.

Gomez juga lah yang membawa klub kaya raya Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT) menjadi satu-satunya tim asal Asia Tenggara yang berhasil menjuarai Piala AFC, tepatnya pada 2015.

Gomez telah dua kali memoles Borneo FC. Pertama pada 2019. Pelatih berusia 64 tahun itu sempat mengantar Pesut Etam ke papan atas sebelum terlempar ke posisi ketujuh di pekan-pekan terakhir.

Gomez sempat hijrah sebentar ke Arema FC untuk musim 2020 sebelum kembali ke pelukan Borneo FC untuk BRI Liga 1.

"Saya berharap coach Gomez dapat mencetak pemain muda untuk masa depan Borneo FC," kata Nabil Husein ketika memperkenalkan Gomez pada 21 Agustus 2021.

"Saya senang bisa kembali bekerja sama dengan Gomez. Karena saya tahu kualitas dia dalam melatih dan mengembangkan tim itu sangat luar biasa. Hal ini sudah dibuktikannya pada saat musim lalu dengan performa tim yang bagus," ucap Nabil Husein.

4 dari 4 halaman

Data Klub dan Skuad

Manajer Borneo FC, Farid Abubakar (kiri), Boaz Solossa, dan COO Borneo FC, Ponaryo Astaman (kanan). (Tangkapan layar YouTube Borneo FC).

Nama Klub: Borneo FC Samarinda

Berdiri: 7 Maret 2014

Prestasi Musim Lalu: Peringkat ke-7 Liga 1 2019

Pelatih: Mario Gomez

Daftar Pemain

Kiper: Angga Saputro, Gianluca Pandeynuwu, Pualam Bahari, Zulkifri.

Belakang: Javlon Guseynov, Nurdiansyah, Andika Kurniawan, Wildansyah, Safrudin Tahar, Leo Guntara, Alvin Derro Duaramuri, Rifad Marasabessy, Marckho Meraudje.

Tengah: Nuriddin Davronov, Hendro Siswanto, Komang Teguh, Wahyudi Hamisi, Muhammad Ilham, Paulo Sitanggang, Sultan Samma, Jonathan Bustos, Ahmad Surahman.

Depan: Wawan Febrianto, Boaz Solossa, Muhammad Sihran, Fajar Fathur Rahman, Terens Puhiri, Arya Gerryan, Muhammad Faturrahman, Amer Bekic, Francisco Torres, Guy Junior, Rabbani Tasnim.

Prediksi posisi di klasemen versi Bola.com: Papan Atas

Untuk meramaikan papan atas bukan perkara mudah bagi Borneo FC. Faktor sentralisasi kompetisi di Pulau Jawa bisa mempengaruhi mental para pemain Pesut Etam yang rawan homesick.

Papan atas BRI Liga 1 kemungkinan masih menjadi milik Persija Jakarta, Persib Bandung, Bali United, dan Bhayangkara Solo FC yang punya komposisi pemain lebih menjanjikan.

Target mengganggu persaingan papan atas BRI Liga 1 musim ini menjadi misi yang paling realistis untuk Boaz dkk. Finis lebih baik dari musim 2019 juga telah menjadi suatu pencapaian positif bagi Borneo FC.