Iwan Setiawan Punya 3 Pelatih Idola, Termasuk The Special One Jose Mourinho

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 17 Agu 2021, 05:15 WIB
Sejak kedatangannya, Jose Mourinho disambut antusiasme besar oleh AS Roma. Giallorossi (julukan tim sepak bola AS Roma) memiliki harapan besar kepada pelatih berkewarganegaraan Portugal tersebut untuk dapat membawa mereka naik kelas. (Foto: AFP/Filippo Monteforte)

Bola.com, Lamongan - Jose Mourinho dikenal publik sepak bola dunia sebagai pelatih sarat prestasi dan juga kontroversi. Sukses menghadirkan gelar juara bersama Porto, Chelsea, Inter Milan, hingga Real Madrid adalah bukti konkretnya. Tak hanya di kompetisi domestik, tapi juga Eropa.

Namun, ada hal yang membuatnya menjadi sosok yang berbeda dari pelatih-pelatih lain, yaitu sikap dan perkataannya yang kerap menimbulkan kontroversi.

Advertisement

Karakter Jose Mourinho kerap disebut arogan, bermulut besar, dan terkesan sombong. Namun, keberhasilannya meraih gelar juara bersama klub yang ditanganinya membuatnya mendapatkan julukan The Special One.

Ada sosok pelatih yang hampir mirip dengan Jose Mourinho di Indonesia, yaitu Iwan Setiawan, pelatih yang kini menangani Persela Lamongan.

Karakter kepelatihan Iwan Setiawan mirip dengan Jose Mourinho. Bahkan ia pernah harus berurusan dengan suporter timnya sendiri, seperti ketika menangani Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya.

Satu hal yang menarik, ternyata Iwan Setiawan memang menempatkan nama Jose Mourinho sebagai sosok panutannya. Iwan begitu mengidolakan Mourinho, seperti yang diakuinya dalam kanal YouTube milik Wolfgang Pikal. Tidak hanya Mourinho, ada dua pelatih lain yang menginspirasi Iwan Setiawan.

"Jose Mourinho buat saya adalah pelatih yang punya karakter menuntut kuat kepada pemain. Konsekuensinya banyak clash dengan pemain bintang, tapi dia punya integritas, menuntut pemain untuk mengikuti keinginannya," ujar Iwan Setiawan.

"Kedua adalah Arsene Wenger, yang menyukai pemain muda dan menjadi satu di antara pelatih yang paling disukai di Arsenal karena mencetak pemain dengan harga yang tinggi."

"Bukannya sombong, saya mencoba membandingkan pelatih yang pernah menangani saya. Menurut saya tidak ada pelatih bagus saat itu bagi saya. Tapi, saat saya bermain ada pelatih favorit, namanya Bukhard Pape di Timnas U-19. Dia berasal dari Jerman, karakternya yang saya bawa sebagai pengaruh dari beliau, yaitu mengedepankan psikologis dan mentalitas," tegas Iwan Setiawan.

Video

2 dari 2 halaman

Strategi Favorit

Persela Lamongan - Iwan Setiawan, Ahmad Bustomi, Mochammad Zaenuri (Bola.com/Adreanus Titus)

Sementara itu, Iwan Setiawan ternyata bukan sosok pelatih yang pelit dalam membagikan ilmunya. Ia menjawab dengan gamblang pertanyaan Wolfgang Pikal tentang strategi atau gaya bermain yang menjadi ciri khasnya.

Dengan tegas Iwan Setiawan mengaku menyukai gaya bermain compact defense dan counter attack. Hal itu dikatakannya karena menyesuaikan kondisi sepak bola Indonesia.

"Lebih mudah membangun compact defense dengan bermain ball possession. Menjadi hal yang sulit untuk pemain Indonesia, karena harus memainkan lebar lapangan, umpan terobosan, kemampuan permainan sayap, dan lainnya," ujar Iwan Setiawan.

"Untuk itu saya memilih jalan yang mudah yang orientasinya kemenangan. Senang bermain gaya kesukaan saya," jelasnya menutup perbincangan dengan Pikal Wolfgang.