Bola.com, Denpasar - Kontingen Indonesia akan bertolak ke Tokyo pada Kamis (19/8/2021) untuk persiapan menuju Paralimpiade Tokyo 2020. Satu di antara atlet yang ikut dalam rombongan tersebut adalah lifter asal Pulau Dewata, Ni Nengah Widiasih.
“Kami tidak berangkat berbarengan untuk meminimalkan risiko terpapar COVID-19. Ada empat kloter yang waktu keberangkatannya berbeda-beda,” terang Widiasih ketika dihubungi Selasa (17/8/2021).
Perjuangan Widiasih untuk setidaknya mempertahankan medali perunggu yang dia dapatkan saat Paralimpiade Rio 2016, cukup berat tahun ini. Bukan soal lawannya yang semakin berat, tapi lebih kepada rasa jenuh dan lelah untuk menjaga kesehatan selama Pelatnas yang sudah dimulai sejak tahun lalu di Solo.
Maka dari itu, dukungan dari keluarga dianggap sangat penting untuknya.
“Pasti mereka di Bali mendukung sekali. Dukungan mereka sangat luar biasa. Ada kalanya saya lelah, jenuh, dan sebagainya selama Pelatnas yang cukup ketat prokesnya. Disaat itulah saya selalu ingat dengan keluar. Mereka yang membuat saya kuat,” terang Widiasih.
Persiapan menurutnya sama seperti ketika dia mengikuti kejuaraan lain semisal Para Powerlifting World Cup Dubai 2021 beberapa waktu lalu. Kebetulan dia berhasil meraih perunggu. Yang difokuskan sekarang adalah bagaimana menjaga kondisi fisik dan kesehatan.
Dia tidak mau gegabah karena sudah satu tahun mempersiapkan dengan baik menuju Paralimpiade Tokyo 2020.
“Fokusnya sekarang bukan mental bertanding, tapi juga kesehatan. Karantina ketat sudah kami jalani di Solo. Kami tidak boleh makan diluar atau kontak dengan orang lain yang bukan menjadi bagian tim,” beber lifter peraih medali perak di Asian Para Games 2014 Incheon dan 2018 Jakarta itu.
Video
Target
Mengenai target, Widiasih enggan untuk mengungkapkannya. Yang jelas, dia masih berambisi untuk memberikan medali untuk Indonesia. Dia sudah melihat peta kekuatan calon lawannya di kelas 41 kg putri.
10 lifter yang turun di Paralimpiade Tokyo 2020, sama dengan lifter yang turun saat Para Powerlifting World Cup Dubai. Tapi ada satu lifter yang cukup sulit untuk dilewati. Dia adalah Lingling Guo asal Tiongkok. Dia adalah pemegang rekor angkatan di kelas 41 kg putri dengan total angkatan 118 kg.
Rekor tersebut dia pecahkan saat World Para Powerlifting Championship 2019 di Nur-Sultan, Kazakhstan.
“Tidak mudah kalau bicara Paralimpiade. Jangan tanya target sekarang. Lihat hasilnya saja nanti.jelas saya harus berusaha sekuat tenaga untuk Indonesia. Beban tentu ada karena banyak harapan agar saya bisa mempertahankan medali yang saya raih waktu di Rio atau bisa memperbaiki perolehan saya. Jadikan target yang ada sekarang sebagai motivasi untuk berusaha lebih keras lagi,” bebernya.