Bola.com, Makassar - PSM Makassar pontang-panting dalam persiapan menuju BRI Liga 1 2021/2022. Tim berjulukan Pasukan Ramang itu hancur lebur akibat kompetisi vakum pada musim lalu. Buntutnya, PSM ditinggalkan banyak pemainnya dan menunggak gaji skuadnya pada 2020.
Asosiasi Pesepak Bola Profesional (APPI) mengumumkan bahwa PSM Makassar belum membayar gaji 17 pemainnya pada musim lalu.
PSM Makassar juga dijatuhi hukuman larangan mendaftarkan pemain selama tiga periode oleh Komite Disiplin FIFA akibat tidak membayar gaji mantan bomber impornya, Giancarlo Rodrigues. Putusan ini keluar setelah pemain asal Brasil itu mengadu kepada Dispute Resolution Chamber (DRC) FIFA.
Belasan pemain musim 2020 hijrah dari PSM Makassar. Mulai dari legiun impor hingga pemain lokal. Tiga pemain asing yang meliputi Giancarlo Rodrigues, Serif Hasic, dan Hussein El Dor pergi dari Pasukan Ramang. Hanya Wiljan Pluim yang bertahan.
Di pos lokal, nama-nama seperti Ezra Walian, Osas Saha, Ferdinand Sinaga, Bayu Gatra, Rizky Pellu, Asnawi Mangkualam, Firza Andika, hingga Miswar Saputra mengepak koper dari PSM Makassar.
Pasukan Ramang juga berpisah dengan pelatihnya pada musim lalu, Bojan Hodak.
Di tengah pontang-pantingnya kondisi internal klub, PSM Makassar masih beruntung dapat mengikuti Piala Menpora 2021. Pasukan Ramang bahkan membuat kejutan dengan mengakhiri turnamen pramusim itu di peringkat keempat.
PSM Makassar berusaha untuk tetap di BRI Liga 1. Pasukan Ramang menunjuk Milomir Seslija sebagai pelatih kepala. PSM juga mendatangkan Anco Jansen sebagai pemain asing kedua untuk menemani Wiljan Pluim.
"Kedatangan saya pertama, dalam situasi pandemi COVID-19, kami berusaha lebih kuat dan lebih baik dari sebelumnya," kata Seslija di channel YouTube klub pada 10 Agustus 2021.
"Dalam hitungan sepak bola, dibutuhkan durasi persiapan minimal enam pekan untuk menuju kondisi ideal," tutur mantan arsitek Arema FC tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pemain Bintang
Wiljan Pluim masih akan menjadi nyawa PSM Makassar. Gelandang asal Belanda itu telah membela Pasukan Ramang sejak 2016.
Di tengah eksodus pemain asing PSM Makassar, Wiljan Pluim memilih bertahan. Kesetiannya kepada Pasukan Ramang tidak tertandingi.
Wiljan Pluim adalah playmaker yang didambakan setiap klub di BRI Liga 1. Gelandang berusia 32 tahun itu dikenal sebagai pemain berteknik tinggi.
Mantan pemain Vitesse itu juga pandai dalam memanjakan lini depan.
Transfermarkt merangkum, Wiljan Pluim telah 99 kali membela PSM Makassar. Dari jumlah itu, pemain kelahiran 4 Januari 1989 ini menorehkan 25 gol dan 33 assists.
Pelatih
Milomir Seslija punya rekam jejak yang panjang di sepak bola Indonesia. Pelatih asal Bosnia dan Herzegovina itu pernah melatih Arema FC pada 2011-2012, 2016-2017, dan 2019, Persiba Balikpapan pada 2017, dan Madura United pada 2018.
Milo, karibnya disapa, dipilih sebagai pengganti Bojan Hodak yang hengkang. Arsitek berusia 57 tahun itu meneruskan pekerjaan Syamsuddin Batola yang sempat memimpin Pasukan Ramang di Piala Menpora.
Selama berkiprah di Indonesia, Milo pernah mempersembahkan Piala Presiden 2019 untuk Arema FC.
Milo dikenal sebagai pelatih bertangan dingin. Patut dinanti racikan dari pria kelahiran 21 Juli 1964 ini dalam memoles komposisi sederhana PSM Makassar.
Data Klub dan Skuad
Nama Klub: PSM Makassar
Berdiri: 2 November 195
Prestasi Musim Lalu: Peringkat ke-12 Liga 1 2019
Daftar Pemain
Kiper: Hilman Syah, Syaiful, Reza Arya Pratama
Belakang: Erwin Gutawa, Abdul Rahman, Renaldi, Muhammad Fahri, Abdul Rachman, Fajri Ardiansyah, Wasyiat Hasbulla, Hasyim Kipuw, Zulkifli Syukur, Ahmad Hari
Tengah: Wiljan Pluim (Belanda), Sutanto Tan, Farhan Rahman, Raysid Bakri, Muhammad Arfan
Depan: Anco Jansen (Belanda), Saldi, Aji Kurniawan, Yane Sayuri, Rizky Eka Pratama, Yakob Sayuri, Fachri Caesar, Rifky Maulana
Prediksi posisi di klasemen versi Bola.com: Papan Tengah
Meski ditinggalkan banyak pemainnya, PSM Makassar masih dihuni oleh beberapa pemain jempolan seperti Wiljan Pluim, Yakob Sayuri, Muhammad Arfan, dan Hilman Syah.
Target awal Pasukan Ramang idealnya adalah menghindari papan bawah. Setelah itu, Wiljan Pluim dkk baru memikirkan bagaimana caranya menyodok ke papan tengah BRI Liga 1.