Ni Nengah Widiasih dan Impian Kibarkan Bendera Merah Putih Lebih Tinggi di Paralimpiade Tokyo 2020

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 20 Agu 2021, 23:15 WIB
Atlet para angkat berat Indonesia Ni Nengah Widiasih. (Media NPC Indonesia)

Bola.com, Tokyo - Atlet para para angkat berat Indonesia Ni Nengah Widiasih punya target khusus di Paralimpiade Tokyo 2020. Dia ingin kembali bisa mengibarkan bendera merah putih lebih tinggi lagi di event bergengsi tersebut. 

Ni Nengah Widiasih telah mendarat di Tokyo pada Kamis (19/8/2021) sekitar pukul 16.30 waktu setempat. Peraih medali perunggu Paralimpiade Rio 2016 itu bertolak menuju Tokyo bersama dua ofisial menggunakan pesawat ANA dengan nomor penerbangan NH836.

Advertisement

Meski melewati perjalanan jauh nan melelahkan, lifter yang biasa disapa Widi ini bersyukur perjalanannya lancar dan bisa sampai di Tokyo dengan selamat.

“Sekarang sudah sampai di Tokyo, akhirnya sampai dan senang. Prosedurnya ketat banget di sini. Kami sampai di bandara itu banyak formulir yang yang harus diisi, banyak proses di bandara sehingga memakan waktu cukup lama. Kami baru bisa keluar bandara jam 20.30,” ucap Widi, melalui rilis dari NPC Indonesia. 

Sehari setelah tiba di Tokyo, Widi belum ada kegiatan karena latihan baru bisa dilaksanakan pada Sabtu (21/8/2021). Waktu lowong satu hari ini dimanfaatkan Widi untuk beristirahat dan mengembalikan kebugaran tubuh usai melewati pernerbangan jauh.

“Tadi saya sempat berkeliling menikmati suasana Paralympic Village menggunakan kendaraan yang sudah disediakan panitia. Setelah sarapan, saya sempat ke luar dining hall,” terang Ni Nengah Widiasih.

 

2 dari 3 halaman

Harapan Tinggi

Ni Nengah Widiasih bersiap menuju Paralimpiade Tokyo 2020. (Bola.com/Maheswara Putra)

Lifter asal Bali itu berharap pada kesempatan keduanya tampil di Paralimpiade semoga bisa memberikan hasil yang lebih baik daripada prestasi di Rio 2016. Saat itu wanita kelahiran Karang Asem, Bali tersebut berhasil menyumbangkan medali perunggu bagi Indonesia.

“Harapan di pertandingan nanti, semoga bisa lebih baik dari pertandingan sebelumnya dan bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia, semoga bendera merah putih bisa saya kibarkan,” ucap peraih perak Asian Paragames 2018 itu.

Di cabang para angkat berat, Ni Nengah Widiasih akan berlomba di Tokyo International Forum pada tanggal 26 Agustus. 

3 dari 3 halaman

Perjuangan Berat

Atlet para angkat berat, Ni Nengah Widiasih, saat beraksi pada Asian Para Games di Balai Sudirman, Jakarta, Minggu (7/10/2018). Ni Nengah berhasil mempersembahkan medali perak dengan total angkatan 97 kg. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Perjuangan Widiasih untuk setidaknya mempertahankan medali perunggu yang dia dapatkan saat Paralimpiade Rio 2016, cukup berat tahun ini. Bukan soal lawannya yang semakin berat, tapi lebih kepada rasa jenuh dan lelah untuk menjaga kesehatan selama Pelatnas yang sudah dimulai sejak tahun lalu di Solo.

Maka dari itu, dukungan dari keluarga dianggap sangat penting untuknya.

“Pasti mereka di Bali mendukung sekali. Dukungan mereka sangat luar biasa. Ada kalanya saya lelah, jenuh, dan sebagainya selama Pelatnas yang cukup ketat prokesnya. Disaat itulah saya selalu ingat dengan keluar. Mereka yang membuat saya kuat,” terang Widiasih.

Persiapan menurutnya sama seperti ketika dia mengikuti kejuaraan lain semisal Para Powerlifting World Cup Dubai 2021 beberapa waktu lalu. Kebetulan dia berhasil meraih perunggu. Yang difokuskan sekarang adalah bagaimana menjaga kondisi fisik dan kesehatan.

Dia tidak mau gegabah karena sudah satu tahun mempersiapkan dengan baik menuju Paralimpiade Tokyo 2020.

“Fokusnya sekarang bukan mental bertanding, tapi juga kesehatan. Karantina ketat sudah kami jalani di Solo. Kami tidak boleh makan diluar atau kontak dengan orang lain yang bukan menjadi bagian tim,” beber lifter peraih medali perak di Asian Para Games 2014 Incheon dan 2018 Jakarta itu.   

Berita Terkait