Bola.com, Jakarta - Bagi sebagian besar orang Indonesia, setiap mendengar nama Erwin Gutawa, pasti langsung tertuju pada dunia musik. Ia adalah komponis ternama untuk kategori musim simfoni atau orkestra.
Namun ada juga sosok bernama Erwin Gutawa di dunia sepak bola Indonesia. Dia adalah bek tengah PSM Makassar. Ia kini menjadi andalan tim berjulukan Juku Eja sejak bergabung di tahun 2020.
Kemampuan pemain berusia 28 tersebut cukup teruji pada ajang turnamen pramusim Piala Menpora 2021. Ia ikut menjadi palang pintu tangguh pertahanan PSM yang melaju hingga babak empat besar atau semifinal.
Hal menarik adalah soal namanya yang sama dengan Erwin Gutawa, seorang musisi kenamaan. Belum lama ini dirinya mengungkap cerita mengenai asal usum nama Erwin Gutawa yang diberikan oleh kedua orang tuanya.
"Nama Erwin Gutawa, jadi dulu orang tua lagi nonton TV acaranya Erwin Gutawa yang sedang menyanyi. Mungkin terinspirasi dari situ dan diberikan ke saya nama itu," ungkap Erwin Gutawa dalam kanal YouTube ofisial PSM Makassar yang diunggah bulan Juli 2021.
"Saya belum pernah bertemu langsung dengan Erwin. Pasti saya akan minta foto. Walaupun nama sama tapi beda nasib, satu pintar menyanyi satu pinter sliding," kelakar mantan pemain Martapura FC tersebut.
Punya Banyak Julukan
Dalam tayangan video tersebut, Erwin Gutawa turut menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan para fans PSM untuk lebih dekat dengan sang pemain.
Selain soal asal-usul nama, ia dicecar pertanyaan tentang julukan untuknya. Erwin Gutawa pun mengaku punya beberapa nama julukan yang dialamatkan kepadanya.
"Saat main di Martapura pernah dijuluki si kuncir karena model rambut meniru Hamka Hamzah. Lalu dijuluki kompresor, ada juga yang dipanggil Nesta dan Sergio Ramos," kenang Erwin Gutawa.
Pakai Bandana
Sementara ciri khas lain dari sosoknya adalah kerap memakai bandana, menyukai nomor punggung 5, hingga dikenal sebagai bek tanpa kompromi untuk melancarkan sliding tekel.
"Selalu pakai bandana, karena rambut panjang, agar tidak menghalangi pandangan dan membuat percaya diri. Kemudian pakai nomor punggung 5 karena dulu sering main lomba 17 Agustus, saya selalu pakai nomor itu dan menjadi kebanggaan sampai sekarang," jelas pemain asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.