Bola.com, Surabaya - Insiden yang kurang menyenangkan terjadi di Wisma Persebaya yang terletak di Jalan Karanggayam No. 1, Surabaya. Tempat bersejarah itu dijarah oleh orang tak dikenal pada Kamis (26/8/2021).
Sejumlah fasilitas mengalami kerusakan akibat kejadian ini. Beberapa tokoh Bonek, suporter Persebaya Surabaya, merespons kejadian yang merugikan buat klub yang berdiri sejak 1927 tersebut.
Kejadian ini sekaligus mempertemukan Pemkot Surabaya, Manajemen Persebaya, dan perwakilan Bonek dalam upaya mengamankan aset yang terdapat di wisma tersebut.
Dispora Kota Surabaya sendiri membantu mengamankan piala dan aset yang berjumlah puluhan di Wisma Persebaya. Untuk sementara, piala dan aset itu akan ditempatkan di Stadion Gelora 10 November yang tak jauh dari Wisma Persebaya.
“Itu beberapa kesepakatan yang kami putuskan. Ini sesuai masukan dari rekan-rekan Bonek yang kami komunikasikan dengan manajemen Persebaya,” kata Edi Santoso, kepala bidang sarana dan prasarana Dispora Kota Surabaya.
“Ketika mendapatkan informasi ada kejadian itu, saya langsung berkoordinasi dengan Satpol PP dan Linmas. Kami berusaha mengamankan Wisma Persebaya dan menyelamatkan piala, piagam, jersey dan sebagainya agar tidak dicuri orang,” imbuhnya.
Dipindah ke Sutos
Aksi penjarahan ini mengejutkan sejumlah pihak karena diiringi oleh perusakan Wisma Persebaya. Beberapa lantai hancur. Jendela kaca gedung juga pecah. AC dan kusen jendela pun tidak luput dari sasaran penjarahan.
Koordinator Green Nord alias Bonek tribune utara, Husin Ghozali, sempat berembug dengan beberapa pentolan Bonek lainnya membahas masalah ini. Mereka menginginkan aset-aset itu diamankan ke kantor Persebaya yang berada di Surabaya Town Square (Sutos).
“Persebaya dan Dispora akan menginventarisir aset-aset atau piala-piala, nantinya akan dikembalikan ke Persebaya, ditaruh di Sutos, kantor Persebaya. Kesepakatan dibuat disaksikan teman-teman Bonek dan pihak Polrestabes,” ucapnya.
Sebelum dipindahkan ke Sutos, untuk sementara waktu, piala dan aset-aset bersejarah Persebaya yang sebelumnya tersimpan memang dipindah ke Stadion Gelora 10 November untuk dilakukan inventarisasi dan pembersihan.
“Kami sempat ke sana dengan semua kelompok tribun, sangat memprihatinkan penjarahannya, mulai dari pintu kusen juga isi-isinya. Torehan sejarah yang begitu luar biasa berharganya ternyata terbengkalai,” kata pria yang akrab disapa Cak Cong tersebut.
“Mungkin mereka hanya mencari keuntungan secara pribadi, tapi merusak artefak sejarahnya itu, di mana Wisma Karanggayam ini dibangun secara susah payah untuk menghidupkan Persebaya, sangat disayangkan sekali,” tuturnya.
Masih dalam Sengketa
Wisma Persebaya sendiri memang tempat bersejarah bagi masyarakat Kota Surabaya. Tempat ini telah menghasilkan banyak pemain hebat melalui kompetisi internal yang digelar sejak era Perserikatan.
Namun, kepemilikan tempat ini masih dalam sengketa antara pihak Pemkot Surabaya dan Manajemen Persebaya.